Sepanjang 2024 ini, harga saham BBRI sudah menguat 2,65% secara point-to-point, yang mengkonfirmasi laju dalam tren Bullish-nya. Lebih jauh, dalam tren jangka panjang selama setahun ke belakang, saham BBRI meroket mencapai double digit menyentuh 23,16%.
Ke depan, prospek kenaikan harga saham BBRI masih sangat terbuka lebar. Secara teknikal, saham BBRI berpotensi terus melanjutkan tren naik dengan target terdekat ke level resistance psikologis-nya Rp6.000/saham. Jika tertembus, maka harga bersiap naik lagi menuju resistance pada trendline channel-nya di Rp6.500/saham.
Sejauh ini, risiko koreksi harga saham BBRI terlihat minim. Sebab, ada support yang kuat di Rp5.700–Rp5.500/saham.
Tren Bullish saham BBRI merupakan cerminan dari kinerja laporan keuangan yang positif. Mengutip riset Nico Laurens analis Panin Sekuritas, performa positif secara tahunan didorong oleh pertumbuhan kredit yang berhasil ada di atas industri, NIM yang meningkat, serta membaiknya cost to income ratio.
“Kami melihat positif untuk Perseroan, didorong oleh, (1) ruang pertumbuhan kredit, khususnya untuk segmen yield tinggi seperti Kupedes, (2) akselerasi digital akan memperkuat lending dan funding Perseroan, serta (3) stabilnya NIM,” tulis riset Panin Sekuritas.
Senada, konsensus para analis yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 35 analis menghasilkan target harga saham BBRI di angka Rp6.575,09/saham dalam 12 bulan kedepan. Dengan 34 analis merekomendasikan Beli untuk saham BBRI.
Terbaru, Budi Rustanto analis OCBC Sekuritas memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga dapat mencapai Rp6.500/saham. Menyusul Jayden Vantarakis, analis Macquarie memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.100/saham.
(fad/dba)