Logo Bloomberg Technoz

UOB Soal PR Berat Presiden Baru: Pasar Keuangan, Energi, dan AI

Azura Yumna Ramadani Purnama
07 February 2024 13:40

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Senior Economist UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja memaparkan 3 isu krusial yang akan menjadi tugas berat Presiden selanjutnya yang akan memimpin Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

Ketiga isu tersebut adalah pendalaman keuangan, keberlanjutan energi, serta ancaman kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang akan mengubah dinamika pasar tenaga kerja di Indonesia.

“Kalau isu-isu ini bisa di-tackle, saya yakin [pertumbuhan ekonomi] kita bisa di atas 5%. [...] Dengan catatan stabilitas politik akan berlanjut, siapapun yang memerintah,” ujarnya dalam diskusi panel Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024: Indonesian Economy in the Midst of Global Downturn, Rabu (7/2/2024).

Terkait dengan isu pertama, Enrico menilai pasar keuangan di Indonesia masih terlalu dangkal, tecermin dari banyaknya aset yang belum tersalurkan ke sektor riil. Akses untuk pendanaan di pasar domesti pun dinilainya masih terbatas.

“Bagaimana mau tumbuh 7% kalau leverage-nya terbatas? Sektor keuangan di Indonesia hanya 77%, di Malaysia sudah 200% lebih. Ini bagaimana caranya kita harus memonetisasi akses-akses riil tersebut untuk forward revenue kita.”

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)