Logo Bloomberg Technoz

Industri Peternakan Ayam Terimpit Karut Marut Data Perunggasan

Rezha Hadyan
13 March 2023 19:00

Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (23/2/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta — Peternak ayam mandiri atau peternak ayam rakyat di Indonesia berada pada titik terendah operasional usahanya. Dalam kurun lima tahun terakhir, kerugian dan kebangkrutan menjadi bagian keseharian yang tidak dilepaskan dari kehidupan mereka.

Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional Alvino Antonio Warjiantono mengatakan kesulitan yang dialami oleh peternak ayam rakyat tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang tidak memiliki orientasi jelas untuk melindungi mereka.

Menurut Alvino, Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) hingga saat ini tidak memiliki data valid mengenai kebutuhan atau konsumsi ayam broiler di Tanah Air. Alhasil, ketersediaan ayam di pasaran selalu berlebihan yang kemudian dimanfaatkan oleh perusahaan integrator.

"Situasi ini mengakibatkan harga jual ayam di pasaran selalu turun dibawah HPP [harga pokok produksi] peternak mandiri dimana input sapronak [sarana produksi peternakan] yang lebih tinggi daripada harga jual ayam hidup di kandang," katanya melalui pernyataan resmi yang diterima oleh Bloomberg Technoz pada Senin (13/3/2023).

Perusahaan integrator memanfaatkan situasi tersebut dengan cara memproduksi jenis ayam yang sama dengan peternak mandiri dan peternak rakyat. Lantaran menguasai pasar dari hulu hingga hilir, HPP tidak menjadi persoalan bagi mereka.