"Daripada perang puputan, jadi menyerah saja, damai. Lalu wakil presiden ditunjuk menjadi presiden, langsung reshuffle kabinet. Jadi gejolaknya sementara, selanjutnya akan jauh lebih baik karena benar-benar menghadapi era baru," tutur Faisal.
Namun, dia menambahkan, skenario nyatanya tak sesederhana itu. Maka itu, dia mengimbau seluruh pihak untuk membujuk Sri Mulyani mundur dari jabatannya sebagai Bendahara Negara. Pasalnya, tindakan tersebut akan memberi dampak signifikan terhadap kondisi ekonomi dan politik nasional, setidaknya tak akan ada kerusakan hingga Oktober 2024 mendatang.
"Maka itu kita mengimbau teman-teman dan para senior untuk membujuk bu Sri Mulyani untuk mundur, karena yang paling penting itu Sri Mulyani," tegas Faisal.
(lav)
No more pages