Sumber: CoinMarketCap
“Sangat dianjurkan untuk melakukan riset mandiri dan berinvestasi sesuai dengan profil risiko individual masing-masing, guna mengambil keputusan investasi yang tepat,” tambah Panji.
Meski demikian, Bitcoin membuka perdagangan Februari ini dengan melaju di tren sideways yang melanjutkan tren yang sama sejak Januari atau awal tahun 2024 dengan pergerakan yang stabil di kisaran US$42.000–US$43.000.
Pada Rabu siang (7/2/2024) pukul 11.50 WIB Bitcoin tengah berada di kisaran level US$42.900, yang menguat terbatas 0,25% dalam 24 jam. Sementara dalam sepekan, laju Bitcoin ada di zona merah dengan pelemahan yang juga terbatas 0,08%.
Panji Yudha melihat, dalam jangka pendek Bitcoin ada berpotensi akan terus melanjutkan tren sideways di kisaran US$41.800 - US$43.800 atau melaju di sekitar MA-20 hingga MA-50 nya.
Di sisi lain, jika Bitcoin berhasil menguat hingga ke atas MA-50 maka ada potensi menuju ke resistance US$44.500. Sementara, penurunan di bawah MA-20, Bitcoin akan melemah ke support US$40.500.
“Breakdown di bawah MA-50 potensi penurunan ke support dinamis MA-20 di kisaran US$42.000 dan support terdekat berada di US$40.500,” jelas Panji dalam riset yang diterbitkan.
Bitcoin tengah bertengger di level US$42.946 di waktu yang sama, Ethereum (ETH) berhasil menguat dengan mengalami kenaikan mencapai 2,14% bergerak di US$2.361,6. Adapun, total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level US$1,64 triliun, menguat 0,41% dalam 24 jam.
Beberapa Altcoin juga berhasil mencatat kenaikan yang signifikan dalam 24 jam ini. Seperti, Hedera (HBAR) melesat 3,74% mendekati level US$0,07234. Arbitrum (ARB) menguat 3,31% bertengger di US$1,84 dan TRON (TRX) bertengger di US$0,123 dengan menguat 2,91% dalam 24 jam ini.
Mencermati lebih lanjut terkait tren sideways Bitcoin pekaN lalu, Bitcoin tengah menghadapi ketidakpastian dalam hal Federal Open Market Committee dan pernyataan dari pejabat tinggi Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Rabu (31/1/2024) The Fed kembali mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25%–5,50%.
Menariknya, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa Bank Sentral lebih berhati-hati terhadap penurunan suku bunga, mengingat perekonomian AS tetap kuat dan tingkat inflasi juga masih diatas target 2%.
Menurut CME FedWatch Tool, The Fed masih akan berpotensi besar kembali mempertahankan suku bunga pada FOMC di Maret mendatang. Sementara FOMC pada Mei, terdapat peluang 54% The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis point atau 0,25%.
Sentimen Aset Kripto Pekan Ini
Panji Yudha juga menjelaskan, “Minggu ini akan menjadi periode penting bagi para investor aset kripto, seiring dengan beberapa peristiwa signifikan yang terkait dengan aset kripto dan faktor makro yang akan diulas.”
Kandidat pro-Bitcoin Nayib Bukele memenangkan pemilihan kembali sebagai Presiden El Salvador, menunjukkan komitmen lebih lanjut terhadap Bitcoin, terutama akumulasi Bitcoin dan program Freedom Visa and Citizen berbasis Bitcoin.
Sementara itu, The People's Bank of China (PBoC) mengumumkan penurunan Reserve Requirement Ratio (RRR) sebesar 50 basis poin. Selanjutnya, Hong kong tengah menuju tanggal penentuan persetujuan Bitcoin Spot ETF (9/2). Kedua berita tersebut berpotensi menjadi sentimen utama penggerak Aset Kripto yang masuk ke jenis narasi China, seperti $CFX $CTK $FIL $VET, dan lainnya.
Peristiwa paling penting yang harus diwaspadai adalah pidato pejabat The Fed. Pidato anggota FOMC Raphael Bostic, Loretta Mester, Adriana Kugler, Thomas Barkin, dan Michelle Bowman dijadwalkan pada minggu ini. Gubernur Federal Reserve Bank of Chicago Austan Goolsbee dan Bowman telah menolak ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Mei atau Juni.
Keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (Securities and Exchange Commission/SEC) mengenai Invesco Galaxy Spot Ether ETF akan jatuh tempo pada 6 Februari, dimana prediksi keputusan ETF Ethereum spot berpotensi kembali ditunda hingga Mei 2024.
(fad/wep)