Berikut daftar 10 perusahaan tambang nikel teratas di dunia:
1. Norilsk Nickel (Nornickel)
Berdasarkan data Miningintellegence, bagian dari GlobalData khusus pertambangan, Norilsk Nickel merupakan perusahaan pertambangan nikel yang terkenal dengan cadangan nikel terbesar di dunia, dengan total produksi lebih dari 178,2 kilo ton (kt) per 2021.
Didirikan sejak 1993, perusahaan ini memegang operasi tambang terbesar di Rusia, termasuk tambang Kola MMC. Perusahaan ini merupakan produsen paladium dan nikel bermutu tinggi terbesar.
Berdasarkan laman resmi perusahaannya, Nornickel mengekalim telah memasok produk nikel dan olahannya kepada 37 negara, dengan 400 lebih perusahaan mitra.
2. Vale
Perusahaan tambang yang didirikan di Brasil pada 1942 ini menempati posisi kedua setelah mengakuisisi INCO Kanada pada 2006.
Pada 2021, Vale menduduki peringkat kedua dengan produksi 167,6 kilo ton nikel atau menyumbang 25% dari total pangsa pasar global. Saat ini, bisnis penambangan dan pengolahan nikel utama perusahaan dioperasikan oleh anak perusahaannya, yakni Vale Canada Limited (VCL).
Perusahaan juga memiliki anak usaha di Indonesia bernama PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang juga menjadi negara pemilik cadangan nikel terbesar dunia.
3. Glencore Plc
Glencore Plc merupakan perusahaan logam dan pertambangan yang berpusat di Swiss. Didirikan sejak 1974, Glencore menempati posisi ketiga dalam daftar perusahaan tambang nikel terbesar di dunia dengan capaian 101,6 kilo ton nikel pada 2021.
Perusahaan ini memiliki aset tambang nikel diberbagai negara seperti Norwegia, Australia, Kaledonia Baru, dan Kanada.
4. BHP Group
BHP Group adalah perusahaan penghasil nikel besar yang berlokasi di Melbourne, Australia. Didirikan pada 1885. Perusahaan ini juga banyak terlibat dalam kegiatan pengembangan dan produksi bijih logam, berlian, sumber daya alam, minyak, dan gas dalam skala komersial.
Berdasarkan data Miningintelligence, perusahaan melaporkan produksi sebesar 74,8 kilo ton pada 2021 dari salah satu operasi tambang terbesarnya, yakni Nickel West yang berlokasi di Australia.
5. Anglo American
Perusahaan ini adalah perusahaan logam dan pertambangan yang berpusat di London, Inggris. Didirikan pada 1917, perusahaan ini bergerak dalam aktivitas yang terdiversifikasi seperti penambangan, eksplorasi, pembangunan, hingga metalurgi. Anglo tercatat memproduksi sekitar 41,7 kilo ton nikel pada 2021.
Perusahaan ini memiliki pulihan aset tambang yang tersebar diberbagai negara, seperti Brasil dan Finlandia.
6. South32
South32 adalah perusahaan pertambangan berbasis di Perth, Australia yang didirikan pada 2015. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pertambangan untuk menghasilkan berbagai logam industri lainnya seperti timbal, seng, tembaga, perak, aluminium, dan besi.
Perusahaan ini beroperasi dan berinvestasi di tujuh negara di seluruh dunia. Operasi nikelnya terkonsentrasi di tambang Cerro Matoso yang terletak di Kolombia, yang menjadikannya salah satu perusahaan pertambangan nikel terbesar di dunia. Perusahaan melaporkan produksi 34,1 kilo ton nikel pada 2021. Pada semester I-2022, perusahaan melaporkan produksi sebesar 41,7 kiloton.
7. Eramet
Perusahaan ini didirikan pada 1880, dengan kantor pusatnya berlokasi di Paris, Perancis. Menyitir laman resminya, operasi perusahaan tersebar di 15 negara seperti Norwegia, Argentina hingga Indonesia, dengan total 16 lokasi pertambangan. Perusahaan mencatat produksi nikel sebesar 35,9 kilo ton pada 2021.
8. IGO Ltd
Perusahaan yang berbasis di Perth, Australia. Didirikan sejak tahun 2000, perusahaan ini bergerak dalam bidang penambangan dan pemurnian emas dan kemudian mendiversifikasi bisnisnya dalam produksi logam industri, termasuk nikel.
Pada 2021, total produki nikelnya mencapai 29,5 kilo ton, dengan aset-aset tambang yang hanya tersebar di Australia.
9. Terrafame
Terrafame adalah perusahaan logam dan pertambangan yang didirikan oleh pemerintah Finlandia. Dalam operasi tambangnya, perusahaan terkenal berfokus pada teknologi bioleaching yang ramah lingkungan.
Terrafame memproduksi nikel sulfat terutama untuk kendaraan listrik dan dapat memproduksi nikel untuk setidaknya 1 juta mobil setiap tahunnya. Pada 2021, perusahaan memproduksi 28,7 kilo ton nikel.
10. Metallurgical Corporation of China (MCC)
Perusahaan tambang dan juga real estate ini adalah perusahaan yang terdaftar di bursa saham Shanghai dan Hong Kong, yang merupakan anak usaha dari Metallurgical Group Corporation. Didirikan pada 2008, perusahaan ini berpusat di Beijing, China.
Proyek nikel dan kobalt perseroan ditangani melalui anak usahanya, Ramu Nico Management (MCC) Limited. Perusahaan tersebut memiliki 85% proyek Ramu Nico di Papua Nugini.
Selain itu, aset perusahaan juga tersebar diberbagai negara seperti Afghanistan dan Pakistan. Pada 2021, perusahaan mencatat produksi nikelnya sebesar 26,5 kilo ton.
Per 1 Januari 2021, proyek Ramu Nico memiliki sisa umur tambang 12 tahun dan merupakan salah satu tambang nikel terintegrasi dengan biaya terendah di dunia.
Pada akhir 2021, proyek Ramu Nico itu diperkirakan memiliki sumber daya sebesar 156 juta ton dengan kadar nikel rata-rata berada pada 0,85% atau setara dengan 1,32 juta ton logam.
(wdh)