Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengatakan, ada pergeseran minat dari tabungan ke instrumen investasi lainnya di balik tren tersebut.
"Masyarakat mulai mendiversifikasi investasinya ke instrumen pasar keuangan, tidak lagi hanya mengandalkan produk simpanan perbankan," terang Lana Soelistyaningsih dalam kegiatan Bloomberg Technoz Economic Outlook 2024.
Sebagai gambaran, porsi dana masyarakat yang ditabung ke bank mencapai 46% pada kuartal IV-2021. Porsi untuk surat berharga negara (SBN) pada periode ini hanya 13%. Sedang porsi untuk saham sebesar 15%. Selebihnya masuk ke obligasi korporasi dan instrumen lain, termasuk di luar negeri.
Kemudian, pada periode kuartal III-2023, porsi tabungan menurun hingga menjadi 42%. Porsi saham meningkat menjadi 16%.
Porsi untuk SBN tetap sebesar 15%, sisanya masuk ke obligasi korporasi hingga instrumen lain baik yang ada di pasar domestik maupun luar negeri.
(dov/dhf)