Perhitungan akhir (Final) data S&P Global Services PMI AS meskipun di revisi ke bawah ke level 52,5 di Januari dari perhitungan awal sebelumnya 52,9 namun masih memberi indikasi pertumbuhan terbesar sektor Jasa (Services) dalam tujuh bulan.
Seperti yang diharapkan sebelumnya, sejumlah pejabat Bank Sentral menggemakan sinyal Jerome Powell bahwa Bank Sentral tidak akan terburu-buru melonggarkan kebijakan. Gubernur Fed Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa para pembuat kebijakan mungkin akan mendapatkan kepercayaan diri untuk memangkas suku bunga "Akhir tahun ini" jika ekonomi melaju seperti yang diharapkan.
Rekannya di Minneapolis, Neel Kashkari, merayakan peningkatan substansial yang terjadi pada inflasi, tapi mengindikasikan bahwa masih diperlukan lebih banyak kemajuan, seperti yang diwartakan Bloomberg News.
Sebagai sentimen lanjutan, pasar memperkirakan lebih dari satu poin persentase penurunan suku bunga acuan dari The Fed dan juga Bank Sentral Eropa, meskipun survei masih melihat inflasi memiliki dampak terbesar pada pasar pada 2024. Pemilihan umum AS–dengan kesibukan pemungutan suara lainnya yang akan berlangsung di seluruh dunia, ditambah dengan meningkatnya risiko geopolitik juga akan jadi sentimen sepanjang 2024 ini.
Dari regional, Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, Bursa Saham Asia menguat positif yang didorong oleh rebound tajam pada indeks saham-saham China seperti Hang Seng dan CSI 300 setelah hadirnya dukungan penuh oleh Pemerintah yang mulai membeli saham-saham unggulan (Blue Chip).
Pemerintah China sedang berusaha memutus tren penurunan di pasar saham. Sejumlah pengumuman yang telah dikeluarkan oleh regulator pasar modal dan juga kabar pertemuan antara Presiden Xi Jinping dengan berbagai badan regulator menggarisbawahi betapa pentingnya bagi Pemerintah untuk menghentikan penurunan di pasar saham yang belakangan ini turun ke level terendah dalam beberapa tahun terakhir.
“Regulator pasar modal mengatakan akan melarang perusahaan perantara efek atau perusahaan sekuritas dari meminjam saham untuk dipinjamkan dalam praktik Short-Selling dan membatasi nilai dari apa yang disebut Securities Refinancing, sebagai bagian dari upaya lebih lanjut untuk memperketat Short-Selling,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.
Pada saat yang bersamaan, Perusahaan investasi milik Pemerintah, Central Huijin Investment, mengatakan telah memperluas cakupan investasinya hingga meliputi Exchange-Traded Funds (ETFs) dan akan memperbesar porsi investasi di ETF.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG menguat 0,68% ke 7.247 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatan IHSG pun mampu berada di atas MA-20.
“Selama IHSG belum mampu menembus 7.271 sebagai resistance-nya, maka saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.925–7.021. Best case, apabila mampu menembus 7,271, pergerakan IHSG akan menguji 7.287–7.338,” papar Herditya dalam risetnya pada Rabu (7/2/2024).
Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BFIN, BRMS, ITMG, dan TLKM.
Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG berpotensi konsolidasi pada area level 7.200–7.280 di perdagangan Rabu (7/2).
“IHSG ditutup menguat ke level 7.247 di Selasa (6/2). Secara teknikal, IHSG membentuk upper shadow yang diikuti dengan Stochastic RSI yang sudah memasuki overbought area. Dengan demikian, IHSG diperkirakan konsolidasi pada area 7.200–7.280 di Rabu (7/2),” tulisnya.
Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi ITMG, ACES, SRTG, INKP, MAPI, BSDE, dan ISAT.
(fad)