Sebagai catatan, KAI Commuter telah menandatangani kontrak pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp3,83 triliun, pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA dengan total investasi lebih dari Rp2,23 triliun, dan pengadaan tiga rangkaian KRL baru impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp783 miliar.
Dengan demikian, nilai investasi untuk pengadaan saat ini sekitar Rp6,84 triliun. Dengan kata lain, pengadaan delapan KRL baru berpotensi memiliki nilai investasi sekitar Rp2,15 triliun.
Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, shareholder loan dari PT KAI, dan bantuan dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).
“Kita sudah mengajukan pinjaman dari KAI commuter sendiri itu sekitar Rp3,5 trilliun, kemudian kita ada shareholder loan bantuan dari KAI sekitar Rp800 miliar, sisanya dari PMN itu sekitar Rp5-5,5 triliun,” pungkasnya.
(dov/ros)