Sepanjang 2023, PT SBS berhasil mencapai target produksi melebihi RKAP produksi tahun 2023.
"Pencapaian produksi di tahun 2023 terjadi peningkatan yang signifikan apabila dibandingkan dengan RKAP produksi tahun 2023 dan realisasi tahun 2022. Keberhasilan ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh PTBA dan PT BMI selaku induk perusahaan," imbuh Agung.
Selain itu, untuk terus melanjutkan tren positif PT SBS, telah disiapkan beberapa rencana yang dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Pertama, melakukan peremajaan peralatan di beberapa site project, kemudian persiapan rencana project baru di awal 2025 yang harus dipersiapkan pada 2024.
"Pelaksanaan operasional project baru di tahun 2024, yang kebetulan lokasi project berada di luar wilayah Sumatera Selatan," katanya.
Adapun SBS berdiri pada Maret 2004 dengan usaha inti sebagai jasa penyewaan kendaraan. Pada tahun 2005, SBS mengembangkan usahanya dengan memberikan jasa rental alat-alat berat, dan terus berkembang menjadi perusahaan kontraktor penambangan batu bara di tahun 2008.
SBS berpusat di Muara Enim, Sumatera Selatan dengan layanan utama yakni kontraktor tambang, penyewaan alat berat, investasi pertambangan, dan manajemen aset.
Hingga saat ini, saham SBS sebanyak 95% dimiliki oleh PT Bukit Multi Investama yang merupakan anak usaha PTBA. Sisanya sebesar 5% dimiliki oleh PT Bukit Asam Kreatif.
(mfd/lav)