“Apalagi kondisi dan tahun politik yang sangat rentan efektivitas belanja terhadap output, outcome dan impact terhadap target-target ekonomi,” katanya.
Selain itu, ia menilai pemblokiran anggaran K/L tahun anggaran 2023 ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa indikator. Seperti untuk menghadapi efek ketidakpastian dari ekonomi global dan gejolak politik dalam negeri.
Ia menerangkan, beberapa kondisi tersebut dapat mengurangi efektivitas anggaran yang tidak prioritas terhadap target output dan outcome. Tak hanya itu, menurutnya kondisi tersebut juga bisa mempengaruhi target-target capaian ekonomi Indonesia.
“Apalagi gejolak politik berpeluang besar efektivitas kebijakan/program menghadapi banyak tantangan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali melakukan automatic adjustment anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) Tahun Anggaran 2024.
Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan (Kemenkeu), menjelaskan, langkah tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikarenakan kondisi geopolitik global yang dinamis berpotensi mempengaruhi perekonomian dunia.
Untuk besarannya, ia tidak menjelaskan dengan pasti berapa besaran anggaran yang dilakukan automatic adjustment. Namun, ia menegaskan besarannya masih serupa dengan automatic adjustment yang pernah dilakukan pada tahun 2023 lalu, yang saat itu sebesar Rp50,2 triliun dan berasal dari 5% anggaran belanja K/L.
Lebih lanjut, Deni menerangkan automatic adjustment yang dilakukan merupakan langkah antisipasi dari potensi atau kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi di tahun 2024. Namun, ia menegaskan, anggaran K/L yang terkena automatic adjustment masih tetap berada di masing-masing K/L tersebut.
(azr/lav)