“Juga tidak ada perubahan kan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 terkait asumsi pertumbuhan ekonomi dan indikator lainnya,” lanjutnya.
Menurutnya, jika anggaran bansos ini dilihat dari dari sisi ekonomi maka akan terjadi kontradiksi. Ia menjelaskan, anggaran perlindungan sosial (perlinsos) saat ini lebih tinggi dibandingkan saat masa pandemi Covid-19 2021 lalu.
Selain itu, Bhima mengatakan kontradiksi yang terjadi juga tercermin dari basis data yang digunakan pemerintah dalam merumuskan bansos. Dalam hal ini, menurutnya pemerintah tidak merujuk data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial.
“Menteri Sosial juga tidak diajak untuk merumuskan bansos tambahan ini,” tambah Bhima.
Terakhir, Bhima berpandangan jika pemerintah memiliki alasan terdapat masyarakat yang dibantu karena terdampak El Nino dan adanya tekanan daya beli, maka pemerintah juga harus merevisi seluruh kebijakan makro dalam APBN 2024 yang dilakukan dengan mengeluarkan APBN perubahan.
Ia menggaris bawahi, bahwa asumsi APBN tidak memiliki perubahan, namun pada awal tahun ini pemerintah sudah menambahkan tambahan bansos yang menurutnya memiliki jumlah yang cukup besar.
“Disinilah yang menimbulkan kekhawatiran disiplin fiskal kita ini semakin memburuk dan ini juga akan menyebabkan kekhawatiran manipulasi dari kebijakan anggaran,” pungkas Bhima.
Dalam pernyataan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap bahwa dana bansos dan subsidi pupuk salah satunya bersumber dari dana automatic adjustment.
Dana automatic adjustment merupakan anggaran K/L tahun 2024 yang dibekukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan salah satunya dapat dikucurkan untuk mendanai subsidi pupuk, dan juga bansos.
Meskipun begitu, Airlangga menegaskan bahwa sumber anggaran untuk mendanai bantuan perlindungan sosial akan memanfaatkan berbagai macam sumber dana, dan penentuannya diserahkan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Nanti itu tekniknya ada macam-macam cara, Bu Menteri Keuangan akan menyelesaikan. Salah satunya automatic adjustment, salah satunya,” ujar Airlangga kepada wartawan di kantornya, Senin (5/2/2024).
(azr/lav)