Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta pemerintah memperhatikan kritik dari puluhan civitas academica tentang kondisi demokrasi menjelang pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu 2024). Dia pun menilai berbagai deklarasi dan petisi dari lingkungan kampus tersebut bagian dari hak menyatakan pendapat.

“Dinamika politik apa pun, Pemerintah harus perhatikan, artinya meng-assurance dan mengambil langkah-langkah berikutnya seperti apa,” Maruf seperti dilansir Sekretariat Wakil Presiden, Senin (05/02/2024).

Menurut dia, kritik dari komunitas pendidikan justru memberikan dinamika positif yang seharusnya tak memberikan keresahan.

“Mudah-mudahan saja hanya sampai di pernyataan sehingga bisa diatasi, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang lebih jauh,” kata dia.

Kritik terhadap cawe politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dimulai oleh civitas acamedica Universitas Gajah Mada (UGM) melalui petisi Bulaksumur, Rabu (31/1/2024). Mereka mengkritik Jokowi yang dinilai memperburuk kondisi demokrasi dan melanggar nilai sebagai alumnus UGM.

Guru besar dan dosen Universitas Indonesia membacakan deklarasi soal Pemilu 2024. (Tangkapan layar Youtube KBA Talk)

Serupa dengan UGM, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta juga melontarkan kritik yang keras terhadap Presiden Jokowi. Mereka pun meminta presiden tak menggunakan institusi dan sumber daya negara untuk kepentingan keluarga. Hal ini merujuk pada upaya pemenangan putera sulungnya sebagai calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 di Pemilu 2024.

Meski sempat mendapat intimidasi, Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) pun tetap melontarkan kritik terhadap pemerintah. Meski tak menyebut nama Jokowi, civitas academica UI meminta presiden, para pejabat, ASN, TNI dan Polri bersikap netral.

Fathul Wahid, sebagai rektor, memimpin pembacaan sikap Civitas UII tentang Pemilu 2024. (Tangkapan layar akun Youtube UII)

Beberapa civitas academica yang juga menyatakan petisi dan deklarasi:

1. Universitas Gajah Mada (UGM)

2. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (UII)

3. Universitas Indonesia (UI)

4. Universitas Hasanuddin (Unhas)

5. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)

6. Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

7. Universitas Khairun Maluku (Unkhair)

8. Universitas Mulawarman Samarinda (UMS)

9. Universitas Andalas (Unand)

10. Universitas Padjadjaran (Unpad)

Kampus Universitas Padjadjaran (UNPAD). (Dok. UNPAD)

11. Institut Pertanian Bogor (IPB)

12. Sekolah Tinggi Teknologi Jakarta

13. Sekolah Tinggi Filsafat (STF) dan Teologi dari seluruh Indonesia

14. Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

15. Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)

16. Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta

17. Universitas Negeri Surabaya (Unesa)

18. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

19. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

20. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

21. Universitas Airlangga

22. Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta

23. Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh

24. Universitas Sumatera Utara (USU)

25. Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya

Guru Besar Hukum UI Harkristuti Harkrisnowo usai pembacaan deklarasi civitas UI soal Pemilu 2024. (Tangkapan layar Youtube KBA Talks)

26. Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (Aptik)

27. Universitas Muhammadiyah Babel

28. Universitas Mataram

29. Universitas Ahmad Dahlan

30. Universitas Pendidikan Indonesia

31. Universitas Janabadra Yogyakarta

32. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

33. Universitas Negeri Malang

34. Universitas Negeri Surabaya

(red/frg)

No more pages