Isu Keamanan Bandara jadi Celah Serangan ke Susi Air dan Trigana
Sultan Ibnu Affan
13 March 2023 15:10
Bloomberg Technoz, Jakarta - Insiden pembakaran hingga penembakan pesawat menyebabkan penyaluran logistik ke wilayah pegunungan Papua kini terganggu. Dalam kurun satu bulan, dua pesawat mengalami serangan dari kelompok bersenjata; yaitu pesawat Susi Air di Lapangan Udara Paro, Nduga, pada Selasa (7/2/2023), dan pesawat Trigana Air di Bandara Nop Goliat, Dekai, pada Sabtu (11/3/2023) .
Usai insiden tersebut, maskapai Susi Air menghentikan 70% penerbangan porter di seluruh Papua. Sementara Trigana Air menghentikan layanan penerbangan yang memiliki rute dari dan ke Dekai, Yahukim hingga waktu yang tidak ditentukan.
Serangan tersebut pun menimbulkan korban dan masalah lanjutan. Hingga saat ini, pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens masih menjadi sandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diduga berafiliasi dengan separatisme Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Sedangkan penembakan pesawat Trigana Air yang menyebabkan satu orang penumpang mengalami luka.
"Sementara dugaan dilakukan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi pada Senin (13/3/2023).
Adanya serangan terhadap Susi Air PK-BVY nomor penerbangan SI 9368 di Paro, Nduga dan pesawat Trigana Air PK YSC B 373-500 di Dekai, Yahukimo seharusnya membuat otoritas menambah tingkat keamanan di bandara Papua. Dalam hal ini tak hanya penambahan personil keamanan, namun juga perbaikan pagar-pagar pembatas area bandara agar tak mudah dimasuki.