“Banyak banget berapa juta keluarga yang akan terganggu dari ide tersebut,” imbuh Arya.
Menteri BUMN Erick Thohir pada Minggu (4/2) mengatakan, pembubaran korporasi milik negara hanya akan memunculkan pengangguran baru di Indonesia, mengingat sebanyak 1,6 juta orang merupakan pegawai BUMN.
Ia menyampaikan pegawai BUMN telah membuktikan diri sebagai agen perubahan dalam pembangunan ekonomi Indonesia yang saat ini pertumbuhannya mencapai 5%.
Menurut dia, seluruh korporasi milik negara pada 2023 telah menghasilkan deviden terbesar dalam sejarah di Indonesia, yakni sebesar Rp82,1 triliun. Sehingga keuntungan yang didapat dari BUMN telah menjadi pondasi kuat bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
Pernyataan Erick merespons Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menyatakan akan mendorong BUMN menjadi badan usaha koperasi.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Tokoh Koperasi Indonesia Suroto PH dalam sebuah diskusi, Suroto menilai selama ini nasib koperasi di Tanah Air terus dipermainkan dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya.
Dia berpendapat, dengan cara mengkoperasikan BUMN yang ada di Indonesia bisa meningkatkan perekonomian nasional.
(mfd/dhf)