Non-farm payroll 353.000 juga menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir.
Data ini menunjukkan bahwa perekonomian AS masih ‘panas’. Pasar tenaga kerja masih saja ekspansif meski suku bunga acuan sudah naik ke level tertinggi dalam 22 tahun.
Oleh karena itu, makin sulit untuk berharap bank sentral Federal Reserve bisa menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memiliki emas tidak memberikan bunga atau kupon secara rutin, potensi keuntungan hanya datang dalam penjualan.
Jadi, emas bukan aset yang menarik saat suku bunga masih tinggi. Memiliki emas justru akan mendatangkan opportunity cost, bukan keuntungan.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas memang sedang bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47.41. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI berada di 22,22. Sedikit lagi sudah masuk zona jenuh jual (oversold).
Dalam waktu dekat, ruang kenaikan harga emas masih terbuka. Target resisten terdekat ada di US$ 2.030/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga naik lagi ke US$ 2.035/ons.
Sedangkan target support terdekat adalah US$ 2.010/ons. Jika tertembus, maka harga emas bisa turun lagi menuju US$ 2.001/ons.
(aji)