Meskipun sebelumnya tidak dijelaskan besaran anggarannya, namun Kemenkeu mengungkap rincian automatic adjustment yang dilakukan masih serupa dengan yang pernah dilakukan pada periode lalu, yakni sekitar Rp50,2 triliun. Kala itu, automatic adjustment berasal dari 5% anggaran belanja K/L.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga menjelaskan pentingnya pemberian subsidi pupuk karena tidak lama lagi Indonesia memasuki musim tanam. Besar subsidi Rp26 triliun dan tersebar ke 5,7 juta petani.
Airlangga menerangkan, bahwa saat ini pemerintah akan menambah pemberian subsidi pupuk kepada 2,5 juta petani. Ia sebut Jokowi telah menyetujui untuk menambahkan subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun.
“Sehingga kita menambahkan 2,5 juta petani. Ini subsidi pupuk nggak boleh terlambat,” terang Airlangga.
Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan Program BLT Mitigasi Risiko Pangan membutuhkan anggaran negara Rp11,25 triliun. Dana BLT sebesar Rp200 ribu/bulan akan diberikan untuk periode tiga bulan dengan sistem rapel, yakni Januari, Februari, dan Maret 2024.
Kala itu, Sri Mulyani menjelaskan, BLT akan diberikan untuk 18 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
(azr/wep)