Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Bearish Imbas Potensi Tak Terjadinya Soft Landing AS

Mis Fransiska Dewi
05 February 2024 10:30

Karyawan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di depan layar pergerakan perdagangan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bahana Sekuritas tidak mempercayai narasi soft landing (perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terkendali dengan inflasi yang tidak terlalu tinggi), kecuali jika yield obligasi dan dolar Amerika Serikat (AS) naik pada semester satu tahun ini.

Tim riset Bahana Sekuritas yang terdiri dari Head of Research Satria Sambijantoro dan Ekonom Drewya Cinantyan dalam laporannya menjelaskan, keduanya tidak melihat seruan resesi di AS, karena kekuatan ekonominya diperkirakan akan berlanjut hingga pemilu pada November.

"Dengan kata lain, AS di bawah pemerintahan Biden ingin menunda resesi selama mungkin, karena tahun ini adalah tahun politik," seperti dikutip dari riset tersebut, Senin (5/2/2024).

Artinya, pemerintah AS akan terus meningkatkan stimulus dan membanjiri pasar global dengan pasokan obligasi pemerintah. 

Goldman makin percaya diri sebut ekonomi AS akan soft landing (Bloomberg)

Dengan memperbanyak pasokan melalui stimulus fiskal dan mengurangi treasury AS dari China dan Jepang berpotensi mengerek yield obligasi AS 10 tahun ke level 5% dalam beberapa bulan ke depan.