Powell mengatakan kecil kemungkinan Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Comittee/FOMC) "akan mencapai tingkat kepercayaan tersebut" terkait jalur inflasi pada pertemuan 19-20 Maret mendatang. Hal tersebut juga dia sampaikan pada jumpa pers Rabu (31/1) lalu.
Treasury merosot pada pembukaan di Asia. Treasury turun di semua obligasi jatuh tempo, dengan imbal hasil acuan 10-tahun naik empat basis poin menjadi 4,06% pada 8.04 pagi di Hong Kong.
Gubernur The Fed juga mengatakan dia tidak memperkirakan pada pembuat kebijakan akan "secara dramatis" mengubah perkiraan suku bunga tahun depan. Pada Desember, mereka memperkirakan suku bunga acuan pinjaman akan mencapai 4,6% pada akhir 2024, menurut perkiraan median mereka.
"Semua kecuali beberapa peserta kami percaya bahwa akan tepat bagi kami untuk mulai mengurangi sikap restriktif dengan menurunkan suku bunga tahun ini," kata Powell. "Jadi, tentu saja kami akan melakukannya. Kami hanya mencoba memilih waktu yang tepat, mengingat keseluruhan konteksnya."
Target Audiens yang Lebih Luas
Wawancara ini memberikan Powell kesempatan untuk berkomunikasi dengan publik yang lebih luas hanya beberapa hari setelah The Fed mempertahankan suku bunga pada kisaran 5,25%-5,5%. Para pengambil kebijakan pada Rabu menegaskan telah mencapai akhir dari kampanye agresif untuk menaikkan suku bunga. Namun, mereka mengisyaratkan tidak terburu-buru untuk menurunkannya.
Meskipun inflasi telah menurun secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, Powell berulang kali menekankan perlunya bank sentral melihat lebih banyak data sebelum menurunkan biaya pinjaman. Pekan lalu dia mengindikasikan bahwa penurunan suku bunga tidak mungkin terjadi pada kuartal pertama.
Metrik inflasi pilihan The Fed melambat ke tingkat 2,6% pada akhir tahun lalu, jauh di bawah puncaknya pada 7,1% pada pertengahan 2022. Meksipun inflasi masih di atas target The Fed sebesar 2%, pasar tenaga kerja tetap kuat. Data yang dirilis Jumat menunjukkan pengangguran tetap pada level terendah sebesar 3,7% pada Januari karena perusahaan menambah 353.000 pekerjaan lagi.
Waktu pivot kebijakan tahun ini menimbulkan tantangan bagi The Fed. Kenaikan harga yang cepat telah membuat marah warga AS, membebani tingkat kepuasan masyarakat terhadap Presiden Joe Biden. Kenaikan tersebut juga membuat Powell dan The Fed terlibat dalam politik di tahun pemilu.
Pemotongan suku bunga tahun ini membuat The Fed dituding oleh Partai Republik memberi dorongan kepada Partai Demokrat dengan membantu perekonomian jelang pemilu.
Anggota parlemen dari Partai Demokrat termasuk Senator Sherrod Brown dan Elizabeth Warren pekan lalu mengirim surat yang mendesak Powell menurunkan suku bunga. Mantan Presiden Donald Trump mengatakan kepada Fox Business Network bahwa dia tidak akan mengangkat kembali Powell jika terpilih menjadi presiden.
Powell menegaskan para pejabat The Fed tidak memasukkan faktor politik atau pemilu dalam keputusan kebijakan mereka.
"Kami tidak pernah melakukannya. Dan kami tidak akan pernah melakukannya," tegas Powell.
"Integritas tidak ternilai harganya, dan pada akhirnya, hanya itu yang Anda miliki," tambahnya. "Kami berencana untuk mempertahankan apa yang kami punya."
(bbn)