Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah akan melelang Surat Berharga Negara (SBN) dengan target dana Rp 20 triliun pada Selasa (14/3/2023). Lelang SUN berdenominasi rupiah ini akan berlangsung di tengah perubahan arah sentimen pasar yang dibayangi tanda tanya arah bunga The Fed pasca keruntuhan tiga bank di Amerika dalam waktu tak sampai sepekan.

Yield Surat Utang Negara (SUN) tenor 10 tahun sudah kembali landai ke kisaran 6,865% pada pukul 12:32 WIB, menyusul berhembusnya sentimen akan berbalik arahnya kebijakan bunga The Fed yang menekan dolar AS dan menurunkan tingkat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah.

Pekan lalu, yield SUN 10 tahun sempat menembus 7,011% pada Kamis. Perkembangan terakhir dari AS itu telah melemahkan dolar AS. Indeks Dolar turun ke posisi 103,85, pada pukul 11:56 WIB, Senin (13/3/2023). Nilai tukar rupiah kembali menguat ke Rp 15.363 per dolar AS.

Minat investor dalam lelang SUN besok diperkirakan akan cukup tinggi dan terbuka kemungkinan permintaan yield akan lebih rendah dibanding lelang sebelumnya pada akhir Februari. Samuel Sekuritas dalam catatan untuk para investor hari ini, memperkirakan, karena ketidakpastian eksternal masih akan tinggi, pelaku pasar akan berlindung di aset yang dinilai kurang berisiko untuk sementara waktu.

“Yang mana itu akan memperbesar permintaan untuk akumulasi SUN di mana imbal hasil SUN 10 tahun berpeluang terus menurun tapi terbatas ke level 6,8%,” tulis Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Prayadi dan Economist Arga Samudro, Senin pagi.