Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah menargetkan Indonesia bisa memproduksi baterai lithium untuk kendaraan listrik pada 2025. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini adalah sebuah terobosan dalam mewujudkan pembangunan ekonomi hijau.

“Saat ini kami masih mengimpor EV (electric vehicle/kendaraan listrik), sampai kami dapat memproduksi sendiri, sepertinya dibutuhkan dua tahun lagi," ujarnya dalam pertemuan tahunan World Economic Forum (WEF) 2023 yang berlangsung di Davos, Swiss dikutip Rabu (18/1/2023).

Ia pun mengundang investor dunia untuk berpartisipasi dalam rantai nilai pembangunan industri kendaraan listrik. Menurut Luhut, pemain global dapat berkontribusi dengan memberikan pembiayaan dengan bunga rendah  untuk proyek ekonomi hijau, memberikan perjanjian offtake untuk produk industri rendah karbon, transfer teknologi untuk pengembangan teknologi rendah karbon terbaru.

Selain itu pemain global juga dapat mendukung inisiatif peningkatan kemampuan untuk pengembangan tenaga kerja Indonesia, dan terlibat dalam proyek dan studi bersama untuk mengidentifikasi peluang dekarbonisasi baru.

Luhut juga menjelaskan Indonesia tengah mengembangkan bahan bakar cair rendah karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari industri manufaktur kendaraan listrik dan panel surya. Indonesia juga akan memanfaatkan hutan guna menyerap karbon geologis untuk menghilangkan dan menyimpan emisi CO2.