Cek Fakta Angka Pernikahan Dini yang Disebut Ganjar Picu Stunting
Dovana Hasiana
04 February 2024 21:49
Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo mengatakan, pencegahan pernikahan dini merupakan salah satu cara untuk mengurangi angka gizi buruk atau stunting. Ini merupakan respons Ganjar atas strategi Prabowo Subianto yang ingin memberantas stunting dengan program makan siang gratis. Cek fakta angka pernikahan dini di Indonesia.
Menurut Ganjar, umur tertentu menjadi waktu yang tepat untuk menikah, terutama untuk wanita, karena telah siap secara mental maupun fisik. "Sebelum menikah juga diperiksa, baik gizi dari wanita dan pihak laki-lakinya terlebih dahulu, agar melahirkan bayi-bayi yang kuat," kata Ganjar di JCC, Minggu (4/2/2024).
United Nations Population Fund (UNFPA) mencatat, Indonesia berada pada posisi tertinggi ke-8 di dunia dalam hal angka pernikahan anak. Bone, sebagai kabupaten terbesar kedua di Sulawesi Selatan, merupakan salah satu daerah dengan beban pernikahan anak tertinggi di Indonesia.
Sedangkan, United Nations Children's Fund (UNICEF) mencatat Indonesia menempati peringkat empat dalam perkawinan anak global dengan jumlah kasus sebanyak 25,53 juta, pada 2023.
Berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kehamilan pada pernikahan dini terjadi saat istri masih berusia 15-19 tahun. Pemerintah mengklaim rasio pernikahan dini sudah turun dalam 10 tahun terakhir yaitu 36 dari 1.000 perempuan menjadi 26 dari 1.000 perempuan, pada 2022.