Sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan penumpang dan kendaraan adalah; pertama, menyiapkan penambahan dermaga alternatif untuk memecah kepadatan di tujuh dermaga yang ada di Merak.
Selanjutnya, melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membeli tiket secara daring (online) dan lebih awal atau minimal satu hari sebelum keberangkatan. Hal ini perlu dilakukan agar jumlah penumpang dan kendaraan yang melintas dalam satu waktu tertentu dapat terkelola dengan baik.
Ketiga, menyiapkan buffer zone atau tempat pengendapan kendaraan yang tengah dibangun di tol arah Merak KM 97. Hal ini untuk mencegah terjadinya kepadatan di area pelabuhan.
Buffer zone selain sebagai tempat istirahat juga berfungsi sebagai tempat screening untuk memastikan penumpang sudah memiliki tiket. Sementara pada tahun ini, masyarakat tidak bisa lagi membeli tiket langsung di pelabuhan.
"Sejumlah langkah yang akan disiapkan seperti menambah jumlah dermaga di pelabuhan, menambah kapal, mempercepat bongkar muat, menambah rest area hingga mengelola ticketing, kami secara reguler akan mengecek perkembangan ini," imbuhnya.
Dalam rakor tersebut antara lain hadir PJ Gubernur Provinsi Banten Al Muktabar, Direktur Keamanan dan Keselamatan Korlantas Polri Brigjen Ery Nursatari dan Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol KemenPUPR Triono Junoasmono beserta perwakilan instansi dari KSOP Kelas I Banten, KSOP Kelas I Panjang, PT ASDP Indonesia Ferry, PT Pelabuhan Indonesia dan PT Pelayaran Nasional Indonesia.
(ezr)