Ganjar memaparkan bahwa dirinya memiliki program mulai dari satu sarjana di satu keluarga miskin hingga satu desa memiliki satu fasilitas kesehatan. 

“Kita tidak mau rakyat diperlakukan seperti ayam, disiksa, dicabut bulunya, dan kemudian pada saatnya dia diundang untuk dikunci perutnya dengan gula-gula,” pungkasnya. 

Sebagai catatan, beberapa akademisi mulai menyerukan upaya untuk menjaga demokrasi pada Pemerintahan Joko Widodo. Beberapa akademisi tersebut di antaranya adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, hingga Universitas Hasanuddin.

(dov/ain)