“Tentu saja ini memberikan keyakinan bahwa eksplorasi itu optimistis menemukan cadangan baru. Jadi ada tambahan investasi lagi,” jelasnya.
Bisa Bertambah
Total investasi Eni juga kemungkinan dapat bertambah, seiring dengan dukungan raksasa Migas Italia itu dalam program dekarbonisasi Tanah Air, kata Dwi. Diketahui, hari ini, Kementerian ESDM juga telah resmi menandatangani kerja sama pengembangan bisnis rendah karbon dengan Eni.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) itu dilakukan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dengan Chief Operating Officer (COO) Natural Resources Eni, Guido Brusco, dan disaksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di kantornya.
Kesepakatan itu juga merupakan tindak lanjut atas lawatan Kementerian ESDM ke kantor ENI di Italia pada tanggal 21-24 Januari 2024 lalu.
"Dengan adanya MoU ini, diharapkan ENI dapat membantu program dekarbonisasi di Indonesia dan mempererat hubungan kerja sama antara Eni dan Indonesia,” kata Arifin.
Kesepakatan itu berisi intensi antara Kementerian ESDM dengan Eni perihal pengembangan bio-feedstock untuk memproduksi biofuels, nature-based and technology-based carbon offset, serta inisiatif lainnya terkait transisi energi dan dekarbonisasi. Ini termasuk juga pada program Carbon Capture Storage/Carbon Capture Utilization and Storage (CCS/CCUS) dan efisiensi energi.
Akuisisi Neptune
Selain itu, Eni juga resmi mengakuisisi aset portofolio Neptune Energy Group Ltd. (Neptune), sebuah perusahaan eksplorasi migas terkemuka global.
Transaksi tersebut dilakukan Eni sejalan dengan upaya perseroan dalam menyediakan energi yang terjangkau, aman, dan rendah karbon kepada pasar dan pelanggan, yang dijamin oleh gas alam.
Akuisisi tersebut termasuk partisipasi Neptune dalam penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja (WK) North Ganal, Geng North-1 di lepas pantai Indonesia pada Oktober 2023 lalu.
Chief Executive Officer (CEO) Eni, Claudio Descalzi berharap, transaksi dapat menambahkan portofolio perusahaan yang bernilai tinggi. Eni juga mampu meningkatkan produksi gas alam hingga 60%, serta mencapai nol emisi di bisnis hulu pada 2030.
"Akuisisi itu juga memperdalam kehadiran Eni di lepas pantai Indonesia, memasok kilang LNG [Liquified Natural Gas] Bontang dan pasar domestik," ujar Descalzi.
Neptune merupakan perusahaan eksplorasi dan produksi independen terkemuka di global, yang memiliki portofolio aset dan operasi berorientasi gas kelas dunia yang tersebar di Eropa Barat, Afrika Utara, Indonesia, dan Australia.
Neptune dinilai memiliki portofolio yang kompetitif dalam hal emisi operasional dan biaya yang rendah. Menyitir laman resminya, Neptune memiliki partisipasi atau participating of intererest (PI) 30% di Blok East Ganal, Blok East Sepinggan 20%, dan North Ganal 38,04%.
Pada 2022, Neptune telah menyumbang produksi lebih dari 20.000 barel minyak per hari (bph), dari total produksi Eni sepanjang tahun itu yang sebanyak 62.000 bph, yang berasal dari lapangan Jangkrik dan Merakes.
Saat proses akuisi tersebut, Eni melaporkan nilai bisnis perusahaan Neptune secara global mencapai US$2,6 miliar. Sedangkan nilai bisnis Neptune di Norwegia mencapai US$2,3 miliar, dengan proforma penjualan mencapai US$500 juta.
''Transaksi ini memberikan Eni portofolio berkualitas tinggi dan intensitas rendah karbon dengan saling melengkapi strategis dan operasional yang luar biasa," ujar Descalzi.
Eni sebelumnya berhasil menemukan cadangan gas di WK North Ganal, Kalimantan Timur. Temuan cadangan gas itu diperkirakan memiliki potensi penyimpanan awal sebesar 5 triliun kaki kubik atau trillion cubic feet (TCF).
"Kami telah membuat penemuan besar. Kami menemukan lebih dari 5 TCF gas alam, sekitar 150 juta meter kubik gas konvensional dan 400 juta meter kubik gas kondensat yang berlokasi di area yang baik dan dekat dengan fasilitas kami," ungkap Descalzi.
Eni juga melaporkan hasil uji produksi sumur yang memungkinkan dengan perkirakan kapasitas sumur hingga 80—100 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) gas dan sekitar 5—6 KBBLD kondensat.
Pemerintah Indonesia juga berharap persetujuan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) tahap 1 wilayah kerja (WK) Geng North-1, Blok North Ganal dapat diputuskan pada Juni tahun ini.
(ibn/wep)