Sementara pada September 2023, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI, John Roberto menyampaikan, pihaknya membutuhkan Rp676,8 miliar untuk mengimpor tiga rangkaian KRL baru buatan Jepang senilai Rp225,6 miliar per set.
Selain harga, terdapat dua aspek lainnya yang menjadi pertimbangan bagi KAI Commuter untuk mengimpor tiga KRL dari China. Pertama, sesuai dengan spesifikasi teknis. Sarana KRL seri KCI-SFC120-V tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Menurut Anne, KAI Commuter harus memenuhi persyaratan dengan mengajukan terlebih dahulu ke DJKA. Proses ini dilakukan untuk memastikan semua spesifikasi teknis telah memenuhi syarat sesuai dengan prasarana perkeretaapian yang ada di Indonesia. Seluruh proses ini juga berlaku untuk semua pengadaan sarana KRL di KAI Commuter.
Kedua, ketepatan waktu (time delivery). Pada proses pengadaan ini KAI Commuter juga harus memastikan time delivery pengiriman agar pengguna Commuter Line dapat terlayani dengan baik.
“Ini juga menjadi poin penting dalam pemenuhan sarana KRL, khususnya di Jabodetabek, di mana kami harus memastikan ketersediaan sarana karena proses peremajaan terus dilakukan,” ujarnya.
Selain itu juga, kata Anne, dari sisi reputasi dan rekam jejak, CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia dalam menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya. Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang. Dalam kerja sama ini, KAI Commuter dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer knowledge untuk penanganan operasional ke depan.
Proses pengadaan sarana KRL baru ini sebagai langkah KAI Commuter dalam pemenuhan sarana KRL untuk mengakomodasi pengguna Commuter Line Jabodetabek yang diharapkan 2 juta lebih pengguna per hari pada tahun 2025.
Sebagai catatan, saat ini rata-rata volume pengguna Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sebanyak 870–950 ribu orang per hari. Pada Januari 2024 ini tercatat volume tertinggi pada Senin, 2 Januari 2024 kemarin yaitu sebanyak 941.771 orang, dengan rata-rata volume sebanyak 877.846 orang setiap hari kerja.
(dov/ros)