"OPEC mengindikasikan penurunan suplai dunia pada Desember 2023 sebesar 400 ribu bph menjadi 100,9 juta bph. Produksi negara negara non-OPEC diperkirakan turun 0,5 juta bph pada Desember 2023," ujar Agus dalam siaran resmi Kementerian, Jumat (2/2/2024).
Berdasarkan laporan mingguan Energy Information Administration (EIA), stok minyak mentah AS mengalami penurunan pada akhir Januari 2024 sebesar 10,4 juta barel menjadi 420,7 juta barel.
Laporan itu juga menunjukkan penurunan produksi minyak AS pada akhir Januari 2024 sebesar 900 ribu bph menjadi 12,3 juta bph.
Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh stimulus perekonomian Tiongkok melalui penurunan reserve requirement ratio (RRR) yang diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.
Berikut perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Januari 2024 dibandingkan Desember 2023:
- Dated Brent naik sebesar US$2,41/bbl dari US$77,91/bbl menjadi US$80,32/bbl.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$1,74/bbl dari US$72,12/bbl menjadi US$73,86/bbl.
- Brent (ICE) naik sebesar US$1,83/bbl dari US$77,32/bbl menjadi US$79,15/bbl.
- Basket OPEC naik sebesar US$0,90/bbl dari US$79,00/bbl mejadi US$79,90/bbl.
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$1,61/bbl dari US$75,51/bbl menjadi US$77,12/bbl.
(ibn/roy)