Barcelona membayar EUR 7,3 juta (Rp 118,94 miliar dengan kurs saat ini) kepada perusahaan yang berafiliasi dengan Negreira antara 2001 dan 2018, menurut Kejaksaan Spanyol. Periode itu meliputi kepemimpinan Joan Laporta, Presiden Barcelona saat ini.
“Barca (sebutan Barcelona) tidak bersalah atas segala yang dituduhkan dan menjadi korban dari kampanye untuk menyerang kehormatannya, yang sekarang melibatkan semua orang,” cuit Laporta di Twitter, akhir pekan lalu.
Skandal ini lahir saat Barcelona tengah mencari pendanaan untuk perbaikan Stadion Spotify Cam Nou. Barcelona mencari pendanaan sebesar EUR 1,5 miliar (Rp 24,44 triliun) untuk proyek ini, dan sedang mengkaji ulang berbagai opsi karena kenaikan suku bunga.
“Kami sedang berupaya untuk mengoptimalkan berbagai syarat dan fleksibilitas struktur pendanaan. Kami terus maju dalam mengupayakan pendanaan proyek sesuai tenggat waktu,” sebut Juru Bicara Barcelona. Klub punya waktu sampai 31 Maret 2023 untuk mencapai kesepakatan.
Fleksibilitas ini termasuk opsi untuk membayar sebagian utang jika suku bunga bergerak turun, sebut seorang sumber yang tidak bersedia disebut namanya.
(bbn)