Peningkatan suara ini ditengarai sebagai imbas dukungan terhadap keputusan Prabowo menggandeng putera sulung Presiden Joko Widodo, Gibran. Hal ini juga diduga menjadi penyebab tergerusnya suara PDI Perjuangan yang tingkat elektabilitasnya turun 8% dari 34,5% menjadi 26,5%.

"Dalam hal pemilihan legislatif, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pimpinan Presiden Jokowi dengan lebih dari seperempat dukungan (26,5%) masih memimpin - meskipun ini turun 8% poin sejak kuartal September 2023," kata Ira.

Jajak pendapat Roy Morgan dilakukan dengan 2.561 pemilik suara di Indonesia, pada Oktober-Desember 2023. Survei digelar dengan metode wawancara tatap muka di 17 provinsi berdasarkan keterwakilan para pemilih dari sisi geografis dan demografis. 

Pada survei ini, sebanyak 1,5% responden memilih untuk tak menjawab atau memilih. Alasannya, mereka belum bisa menentukan partai politik yang akan didukung sebagai perwakilan di legislatif.

Roy Morgan

PDI Perjuangan: 26,5% (turun 8%)
Partai Gerindra: 21,5% (naik 5%)
Partai Demokrat: 11,5% (turun 0,5%)
Partai Golkar: 10,5% (naik 2,5%)
PKS: 9% (turun 1%)
PKB: 6,5% (naik 1,5%)
Partai Nasdem: 3%
PSI: 3%
PAN: 2,5%
PPP: 2%
Partai Perindo: 0,5%
Partai-partai lain: kurang dari 0,5%

Indikator Politik

PDI Perjuangan: 20%
Partai Gerindra: 18,1%
Partai Golkar: 11,2%
PKB: 9,1%
Partai Nasdem: 6,9%
PKS: 6,2%
Partai Demokrat:: 4,6%
PAN: 4,2%
PPP: 2,8%
PSI: 1,4%
Partai Perindo: 0,9%
Partai-partai lain: kurang dari 0,5%

Lembaga Survei Indonesia

Partai Gerindra: 20,8%
PDI Perjuangan: 20,4%
Partai Golkar: 11,5%
PKB: 9,0%
PKS: 6,1%
Partai NasDem: 5,6%
Partai Demokrat: 4,8%
PAN: 4,7%
PPP: 2,3%
PSI: 2,2%
Partai Perindo: 1,2%
Partai-partai lain: kurang dari 0,5%

(red/frg)