Logo Bloomberg Technoz

Menurut data Departemen Tenaga Kerja pada Kamis, klaim awal meningkat 9.000 menjadi 224.000 dalam pekan yang ditutup 27 Januari. Naik dari pekan sebelumnya yang sebanyak 215.000 sekaligus menjadi yang tertinggi sejak pertengahan November.

Adapun perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom adalah 212.000. 

Data ini makin menegaskan bahwa ekonomi AS mulai ‘Mendingin’. Oleh karena itu, penurunan suku bunga acuan adalah sebuah keniscayaan, meski belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.

“Investor belum mengesampingkan kemungkinan suku bunga acuan bisa diturunkan lebih cepat dari perkiraan. Ekspektasi itu bisa semakin meningkat jika data yang diumumkan terus memburuk,” kata Fawad Razaqzada dari City Index and Forex.com, seperti yang diwartakan Bloomberg News.

Klaim lanjutan, proksi untuk jumlah orang yang menerima tunjangan pengangguran, naik menjadi 1,9 juta dalam pekan yang ditutup 20 Januari.

Pasar tenaga kerja AS telah menentang perkiraan para ekonom selama setahun terakhir meskipun ada tren kenaikan suku bunga, tetapi ada tanda-tanda pendinginan. Lebih sedikit orang yang berhenti dari pekerjaan mereka dibandingkan pada puncak pemulihan pandemi dan pengumuman pemutusan hubungan kerja baru-baru ini dari perusahaan-perusahaan, termasuk United States Parcel Service Inc, mungkin merupakan tanda-tanda awal bahwa pengangguran akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Setelah pejabat Federal Reserve mempertahankan suku bunga pada Rabu, untuk pertemuan keempat berturut-turut dalam kisaran target 5,25% hingga 5,5%. Gubernur Jerome Powell menyebut pasar tenaga kerja "Kuat" dalam sebuah konferensi pers, menambahkan "Kembali seimbang, dan itulah yang ingin kita lihat."

Para pembuat kebijakan mengisyaratkan dengan jelas, mereka belum siap untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan Maret. Mereka mengatakan langkah tersebut kemungkinan tidak akan tepat sampai mereka benar-benar yakin bahwa Inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%.

"Kami siap mempertahankan kisaran target saat ini untuk suku bunga FFR lebih lama, jika tepat,” tegas Powell.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, di akhir pertemuan kebijakan Federal Open Market Committee (FOMC), para pejabat tinggi Federal Reserve secara aklamasi memilih untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran target 5,25%–5,50% selama empat bulan beruntun. 

Mereka juga memberi sinyal belum siap menurunkan suku bunga pada pertemuan FOMC berikutnya di bulan Maret dengan alasan bukan langkah yang bijak hingga Federal Reserve semakin yakin bahwa inflasi bergerak mendekati 2%.

“Lebih lanjut, setelah data PDB 4Q23 keluar lebih tinggi dari perkiraan, Federal Reserve berpandangan bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih solid dan penciptaan lapangan kerja tetap kuat serta tekanan inflasi sudah menurun tahun lalu meskipun masih tinggi,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Dari dalam negeri, Pada Kamis BPS memaparkan, terjadi inflasi 0,04% pada Januari dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm). Lebih rendah dibandingkan Desember yang sebesar 0,41%.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi bulanan Januari di angka 0,27%.

Sementara dibandingkan dengan Januari 2023 (year-on-year/yoy), terjadi inflasi 2,57%. Juga lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 2,61%.

Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan inflasi tahunan pada Januari di 2,53%.

Inflasi Indonesia berada di 2,57% yoy di Januari 2024. Meskipun inflasi Indonesia berada di atas proyeksi pasar yang sebesar 2,55% yoy, inflasi masih sesuai dengan asumsi makro APBN 2024. Dengan kondisi ini, daya beli masyarakat Indonesia diyakini masih solid yang diperkuat dengan kondisi Indeks Keyakinan Konsumen yang konsisten di atas 120 dalam beberapa bulan terakhir 2023.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,09% ke 7.201 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Selama IHSG belum mampu menembus 7.271 sebagai resistancenya, maka saat ini posisi IHSG diperkirakan sedang berada di awal wave c dari wave (ii) sehingga pergerakannya masih rawan melanjutkan koreksinya ke rentang 6.925-7.021. Kami perkirakan koreksi terdekat IHSG akan menguji 7.131-7.173,” papar Herditya dalam risetnya pada Jumat (2/2/2024).

Bersamaan dengan risetnya, Herditya memberikan rekomendasi saham hari ini, BRPT, MBMA, WIIM, dan AKRA.

Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di perdagangan akhir pekan ini, Jumat (2/2).

“IHSG diperkirakan kembali bergerak fluktuatif di kisaran level psikologis 7.200 di Jumat (2/2). IHSG terkoreksi, tapi masih bertahan di atas 7.200 di Kamis (1/2). Secara teknikal, Stochastic RSI mulai mengarah ke overbought area di Kamis (1/2),” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi EMTK, ESSA, EXCL, ISAT, ENRG, dan BTPS.

(fad)

No more pages