Lulu Yilun Chen, David Ramli and Saritha Rai - Bloomberg News

Bloomberg, Para pemimpin perusahaan teknologi di Asia sedang memperkirakan potensi dampak bangkrutnya Silicon Valley Bank (SVB) terhadap industri. Pasalnya, industri teknologi dinilai sangat bergantung pada modal dan koneksi dari Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan pertumbuhan. 

Di Singapura, SVB menjadi topik perbincangan utama para ahli keuangan dan pengusaha dalam pertemuan global alumni Wharton. Hal serupa juga terjadi di Mumbai, India, di mana para pendiri perusahaan start-up dan investor memperkirakan soal perusahaan mana yang akan terdampak dan jatuh lebih dulu. Sementara di Shanghai, mitra lokal dan perusahaan joint venture SVB berkomunikasi satu sama lain terkait kekhawatiran atas dampak hal tersebut pada stabilitas usaha mereka.     

Selama beberapa hari terakhir, para tokoh teknologi dan usaha keluarga tengah menyaksikan kejatuhan yang melanda bank berusia puluhan tahun dengan aset senilai US$ 200 miliar tersebut. Menurut beberapa sumber, kejatuhan tersebut mengejutkan seluruh regional Asia seiring para investor dan para sovereign fund bergegas memeriksa portofolio dan para investee mereka.  

Pada sebuah perusahaan investasi yang mendanai ByteDance Ltd di Beijing, para eksekutif terus memantau harga saham dan berita SVB pada Kamis (9/3/2023) sebelum memutuskan untuk menarik dana dari bank tersebut.