Dia memaparkan, jika perokoknya sudah sangat suka dengan merek rokok tertentu, maka kenaikan harga tidak akan mempengaruhi pola konsumsinya. Namun sebaliknya, jika perilakunya tidak terlalu suka atau harus dengan merek tertentu, maka akan ada solusi berupa subsitusi merek rokok lain yang lebih terjangkau.
Dengan demikian, lanjut dia, bisa dikatakan elastisitas bergantung pada perilaku perokok itu sendiri. Tentu dampaknya ke inflasi dan daya beli akan terlihat dalam beberapa bulan ke depan, setelah harga rokok naik.
"Dalam konteks indikator inflasi ini tetap kami bandingkan, karena inflasi menggambarkan pertumbuhan atau perubahan dari indeks harga di tingkat konsumen," kata Amalia.
(lav)
No more pages