Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga saham big cap perbankan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil menutup perdagangan di zona hijau di Sesi II hari ini, Kamis (1/2/2024).

Harga saham BBRI melaju dengan kenaikan 50 poin atau setara dengan penguatan mencapai 0,88% menuju level Rp5.750/saham. BBRI juga sempat menyentuh level tertingginya Rp5.800/saham.

Tren kenaikan itu tercapai setelah sebanyak 156,63 juta saham ditransaksikan dengan nilai mencapai Rp902,24 miliar. Dengan frekuensi yang terjadi sejumlah 14.131 kali.

Penutupan Saham BBRI pada Kamis 1 Februari (Bloomberg)

Data tersebut menjadi menarik, karena menjadi nilai transaksi perdagangan saham BBRI yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah transaksi perdagangan saham big caps lainnya seperti saham GOTO, TLKM, AMMN dan ASII yang masing-masing hanya Rp491,7 miliar, Rp427 miliar, Rp290,8 miliar dan Rp285 miliar.

Sejalan dengan tren kenaikan ini, saham BBRI mencatatkan arus masuk modal asing dengan Net Foreign Buy (NFB) mencapai Rp130,97 miliar pada perdagangan hari ini Kamis, dan juga kemarin Rabu, sebanyak Rp353,51 miliar. Searah dengan IHSG yang tersulut investor asing Net Buy mencapai Rp1,52 triliun di seluruh pasar. 

Pencapaian harga saham BBRI yang positif tersebut juga didukung oleh kinerja Bank BRI yang berhasil mencatat rekor laba bersih tertinggi mencapai Rp60,43 triliun sepanjang tahun penuh 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,55% secara tahunan dari tahun 2022 sebesar Rp51,4 triliun.

Adapun untuk laba Bank BRI secara bank only, angkanya naik 11,12% secara tahunan menjadi Rp53,15 triliun dari sebelumnya hanya Rp47,83 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan BBRI, kenaikan laba bersih didukung penuh oleh raihan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 8,5% secara tahunan ke level Rp135,18 triliun pada tahun penuh 2023 dari sebelumnya Rp124,6 triliun pada tahun 2022.

Pada saat bersamaan, Bank BRI juga berhasil mencatatkan peningkatan Fee Based Income sebesar 10,34% secara tahunan menjadi Rp20,74 triliun. Pada tahun 2022 atau sebelumnya, pendapatan ini sebesar Rp18,79 triliun.

Kinerja BBRI juga mencatat kenaikan pendapatan mencapai 16,48% secara tahunan menjadi Rp28,94 triliun dari sebelumnya hanya Rp24,84 triliun.

Atas pencapaian positif itu, sebanyak 34 analis merekomendasikan Buy saham BBRI berdasarkan konsensus Bloomberg.

Konsensus menghasilkan target harga saham BBRI potensial dapat mencapai Rp6.544,43/saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru pada Kamis 1 Februari ini, Yap Swie Cu, analis Yuanta Investment Consulting memberikan rekomendasi Buy pada saham BBRI dengan target harga Rp6.800/saham. Sedangkan, Jeffrosenberg Chenlim, analis Maybank Investment Banking Group memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp6.450/saham.

(fad)

No more pages