Selain Yi, dalam daftar tersebut, Liu Kun tercatat akan tetap menjadi Menteri Keuangan dan Wang Wentao sebagai Menteri Perdagangan. He Lifeng yang merupakan mantan Kepala Badan Perencanaan Ekonomi diangkat sebagai Wakil Perdana Menteri. Selain itu, Zheng Shanjie yang tadinya menjadi pejabat tinggi di Provinsi Anhui diangkat menjadi Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional.
“Ini merupakan keputusan pragmatis karena para pemimpin baru butuh para ahli profesional untuk menangani tantangan-tantangan ekonomi dan keuangan. Para pemimpin juga memahami bahwa prioritas utama mereka adalah meningkatkan kepercayaan. Keputusan ini mengarah ke sana,” ungkap Zhang Zhiwei, Kepala Ekonom Pinpoint Asset Management Ltd.
Proyeksi Pertumbuhan
Keputusan mempertahankan sejumlah pejabat perekonomian dilatarbelakangi oleh ketidakpastian proyeksi pertumbuhan seiring dengan pemulihan bertahap pasca pandemi dan kemerosotan pasar properti. Pertumbuhan global dan ekspor China pun masih mengalami pelemahan. Meski, terdapat tanda-tanda peningkatan pesat pada belanja konsumen, usai pemerintah mencabut kebijakan pembatasan Covid-19, akhir 2022.
Sebagai pimpinan bank sentral, Yi ditugaskan untuk mengarahkan pemulihan ekonomi, menjaga inflasi, mempertahankan kestabilan nilai Yuan, dan mencegah penumpukan utang. Selain itu, dia juga diharapkan mampu menjaga kestabilan pasar properti, yang menurut Dana Moneter Internasional (IMF) masih berada dalam krisis.
POBC, di bawah kepemimpinan Yi, memang telah melakukan pendekatan moderat untuk pelonggaran kebijakan moneter, sejak 2020. Dia meningkatkan status alat struktural untuk penyaluran kredit pada sektor-sektor yang ditargetkan. Pada periode pertama, dia pun telah mendorong reformasi sistem bunga dan meningkatkan fleksibilitas Yuan.
Sementara itu, Yi sendiri dipandang sebagai teknokrat liberal dengan latar belakang pendidikan yang kuat. Ia merupakan satu dari sejumlah pelajar China pertama yang dikirim ke Amerika Serikat, usai kedua negara menjalin hubungan diplomatik, akhir 1970-an. Ia juga sempat mengajar di Indiana University selama delapan tahun sebelum kembali ke China, pada 1994.
Yi kemudian bergabung di PBOC pada 1997 dan sempat memegang sejumlah jabatan seperti Kepala Departemen Kebijakan Moneter dan Asisten Gubernur Sentral Bank. Selain itu, Yi juga menjabat sebagai Kepala Pengatur Devisa dengan tanggung jawab mengelola cadangan devisa yang mencapai US$ 4 triliun.
(bbn)