Logo Bloomberg Technoz

Puasa Sebentar Lagi, Siap-siap Inflasi Tinggi

Azura Yumna Ramadani Purnama
01 February 2024 12:11

Penumpang turun dari bus AKAP saat arus balik mudik lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (25/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Penumpang turun dari bus AKAP saat arus balik mudik lebaran di Terminal Kampung Rambutan, Selasa (25/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bulan Ramadan dijadwalkan jatuh pada 10 Maret dan Idul Fitri dirayakan pada 9 April. Biasanya, konsumsi masyarakat meningkat pada periode Ramadan-Idul Fitri sehingga mendorong inflasi.

Amalia Adininggar Widyasanti, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyebut bahwa efek inflasi tersebut biasanya sudah mulai terasa setidaknya 2 bulan sebelum Ramadan.

"Namun tentunya itu sangat tergantung seberapa besar kenaikan harga yang akan dirasakan konsumen. Ini juga akan tergantung pada pasokan, baik pangan maupun produk industri pengolahan," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Jika inflasi Ramadan mulai terasa 2 bulan sebelumnya, maka semestinya sudah ada sejak Januari. Namun pada bulan lalu, BPS mencatat inflasi relatif rendah.

Inflasi Januari berada di 0,04% secara bulanan (month-to-month/mtm). Ini menjadi yang terendah sejak Agustus tahun lalu.