Di Kalimantan, inflasi tertinggi berlangsung di Kalimantan Selatan 0,55%. Kemudian, inflasi terendah berada di Kalimantan Utara, 0,05%.
Di Bali-Nusa Tenggara, inflasi tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan laju 0,97%. Di sisi lain, deflasi terdalam berada di Bali, yakni 0,09%.
Di Sulawesi, inflasi tertinggi terjadi di Sulawesi Selatan 0,36%, sedangkan deflasi terdalam berlangsung di Gorontalo, 0,91%.
Terakhir, di Maluku-Papua, inflasi tertinggi di Papua Pegunungan mencapai 1,01%, sedangkan deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara, 0,02%.
Secara nasional, kelompok makanan, minuman dan tembakau memberi andil paling besar terhadap inflasi Januari 2024, yakni mencapai 0,18% dan andil inflasi 0,05%.
"Dengan komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat 0,09%, bawang merah 0,04%, dan beras 0,03%," ujar Amalia.
Sementara itu, komoditas dengan andil deflasi terbesar adalah cabe rawit yakni sebesar 0,01%. Kemudian, cabai merah dan tarif angkutan udara deflasi masing-masing 0,09%.
(lav)