Logo Bloomberg Technoz

“Kami meyakini bahwa suku bunga sudah berada di puncak. Jika ekonomi bergerak seperti perkiraan, maka menjadi layak untuk mulai mengendurkan kebijakan yang ketat pada tahun ini,” ungkap Powell, seperti diberitakan Bloomberg News.

Akan tetapi, Powell menegaskan bahwa The Fed akan sabar, tidak tergesa-gesa. Suku bunga acuan baru bisa diturunkan jika inflasi sudah benar-benar menunjukkan gejala menuju target 2% secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, Powell menampik kemungkinan Federal Funds Rate bisa turun dalam rapat bulan depan.

“Berdasarkan hal-hal yang menjadi keputusan rapat hari ini, saya bisa sampaikan bahwa saya tidak berpikir Komite akan punya rasa percaya diri yang cukup (untuk menurunkan suku bunga) pada rapat Maret,” kata Powell, seperti diwartakan.

Tidak cuma itu, Powell juga menegaskan kembali komitmen The Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan di level tinggi. Langkah ini dikenal sebagai higher for longer.

“Kami siap untuk mempertahankan suku bunga di level saat ini untuk waktu yang lebih lama, jika itu memang layak,” tegasnya. Sebagai informasi, Federal Funds Rate di 5,25-5,5% adalah yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.

Kesabaran The Fed untuk tidak menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat membuat dolar AS masih punya ruang untuk menguat. Pada pukul 09:08 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,28% ke 103,559.

(aji)

No more pages