Namun, Du Hua menyadari cara ini tidak akan berhasil membawanya terlalu jauh untuk maju. Akhirnya ia terbang ke Jepang dan Korea Selatan untuk mempelajari strategi K-Pop dan Jepang dalam mencetak bintang.
Bisnis Du melejit pada 2018 ketika streaming online di bawah Tencent Holdings dan iQiyi memulai reality show yang memungkinkan pemirsa memilih idola mereka untuk membentuk band musik berikutnya. Banyak artis YH memperoleh popularitas nasional melalui program-program tersebut, dan sekarang perusahaan tersebut mengelola tujuh grup. Sayangnya, acara itu kemudian dilarang oleh pemerintah China untuk mengekang budaya fangirling atau budaya penggemar yang berlebihan di kalangan pengguna internet muda.
Pada 2021, pendapatan YH melesat 40% menjadi CNY 1,3 miliar dan laba tumbuh 15%. Perusahaan ini bergerak di sektor yang sangat kompetitif dan kinerjanya sangat dipengaruhi oleh performa artis terbaik yang dikelolanya.
Pendapatan dari artis-artis ini menyumbang 60% pendapatan selama sembilan bulan hingga September 2021. Salah satu artis andalan YH Entertainment adalah Wang Yibo, aktor Tiongkok, rapper, dan pembalap motor yang memiliki 40 juta pengikut online dan anggota UNIQ, boyband Tiongkok yang mirip BTS Korea.
“Jika YH ingin menghasilkan aktor atau aktris sukses besar berikutnya, itu akan membutuhkan banyak waktu dan sumber daya,” kata Lutina Gu, seorang konsultan di Daxue Consulting di Shanghai.
Ini adalah masalah umum di industri sejenis. Hybe Co., agensi yang mengelola BTS, juga sangat bergantung pada sensasi pop, dan sahamnya masih belum pulih sepenuhnya dari kejatuhan di bulan Juni, ketika grup tersebut mengatakan akan istirahat.
Tetap saja, pendiri Hybe Bang Si-hyuk tetap menjadi salah satu orang terkaya Korea Selatan dengan kekayaan bersih US$ 1,7 miliar. Park Jin-young dari pesaing JYP Entertainment Corp. dan Lee Soo-man dari SM Entertainment Co. masing-masing memiliki saham senilai lebih dari US$ 250 juta di perusahaan masing-masing.
(rui/aji)