Dini hari tadi waktu Indonesia, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell dan sejawat sepakat untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,25-5,5%. Keputusan ini diambil secara aklamasi, sepakat bulat, tidak ada dissenting opinion.
Dalam konferensi pers usai rapat, Gubernur Jerome ‘Jay’ Powell menyebut bahwa penurunan suku bunga acuan tahun ini bukan sesuatu yang mustahil. Setelah Federal Funds Rate sudah mencapai puncak, jalan satu-satunya memang turun.
“Kami meyakini bahwa suku bunga sudah berada di puncak. Jika ekonomi bergerak seperti perkiraan, maka menjadi layak untuk mulai mengendurkan kebijakan yang ketat pada tahun ini,” ungkap Powell, seperti diberitakan Bloomberg News.
Akan tetapi, Powell menegaskan bahwa The Fed akan sabar, tidak tergesa-gesa. Suku bunga acuan baru bisa diturunkan jika inflasi sudah benar-benar menunjukkan gejala menuju target 2% secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, Powell menampik kemungkinan Federal Funds Rate bisa turun dalam rapat bulan depan.
“Berdasarkan hal-hal yang menjadi keputusan rapat hari ini, saya bisa sampaikan bahwa saya tidak berpikir Komite akan punya rasa percaya diri yang cukup (untuk menurunkan suku bunga) pada rapat Maret,” kata Powell.
Kesabaran The Fed untuk tidak menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat membuat dolar AS masih punya ruang untuk menguat. Pada pukul 08:12 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) menguat 0,25% ke 103,532.
Penguatan dolar AS tentunya menjadi kabar buruk bagi mata uang lainnya, termasuk rupiah. Oleh karena itu, wajar jika rupiah sepertinya sulit berjaya hari ini.
Analisis Teknikal
Secara teknikal, target support terdekat ada di Rp 15.810/US$. Jika tertembus, maka target selanjutnya Rp 15.840/US$.
Apabila kembali menjebol support tersebut, maka rupiah berisiko melemah lagi menuju Rp 15.865-15.880/US$.
Jika nilai rupiah terjadi penguatan hari ini, resisten yang perlu dicermati adalah Rp 15.740/US$ dan selanjutnya Rp 15.700/US$. Adapun dalam tren jangka menengah, rupiah masih ada potensi penguatan kembali ke Rp 15.650/US$.
(aji)