Binance mengaku bersalah melanggar sanksi dan undang-undang anti-pencucian uang yang memungkinkan kelompok seperti Hamas untuk menghindari peraturan perbankan AS. Binance membayar denda pidana sebesar US$1,8 miliar dan kehilangan US$2,5 miliar sementara mantan kepala eksekutif Binance, Chanpeng Zhao, sedang menunggu hukuman karena melanggar undang-undang perbankan.
Para pejabat di Binance tidak segera membalas email yang meminta komentar. Seorang pengacara untuk Raanan dan keluarga, Robert Seiden, mengatakan dia yakin para korban berhak "mendapatkan ganti rugi yang substansial" berdasarkan undang-undang AS, termasuk tindakan anti-terorisme.
“Kami telah mengerjakan gugatan ini selama berminggu-minggu dan percaya bahwa siapa pun yang membantu terorisme harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Menurut klaim yang dibuat oleh pemerintah dalam kasus Binance, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menggunakan transaksi Bitcoin untuk mengumpulkan uang bagi perlawanan Palestina. Perusahaan mengakui bahwa setidaknya 1,1 juta transaksi senilai US$899 juta dilakukan oleh orang-orang yang tinggal di Iran, yang melanggar sanksi AS.
Menurut pengaduan yang diajukan pada Rabu, bantuan yang diberikan Binance kepada Hamas membantu membiayai serangan dan merekrut individu untuk melakukan serangan tersebut.
Iran, Suriah
Menurut pengaduan tersebut, penggugat juga menuduh Iran muncul sebagai "pendukung utama terorisme Hamas," meningkatkan pendanaan dan pasokan senjata kepada kelompok tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
“Iran secara konsisten dan terus-menerus memberikan dana kepada Hamas sebesar seratus juta dolar AS setiap tahun untuk memungkinkan Hamas membeli senjata dan membayar pejuang terorisnya dan melakukan operasi teroris lainnya,” kata pengaduan itu.
Demikian pula para penggugat berpendapat, Suriah adalah salah satu "tempat lahir terorisme Hamas" dan berkontribusi pada persenjataan militer kelompok itu menjelang 7 Oktober. Keluhan tersebut merujuk pada laporan pers, penelitian dan dokumen yang tersedia untuk umum yang diajukan dalam kasus pengadilan terkait.
Raanan, keluarga Glisko dan paman Ludmir, Jeffrey Ludmir, menggugat Binance karena membantu dan mendukung serta memberikan dukungan material kepada organisasi teroris. Para penggugat sedang mencari ganti rugi terhadap Iran dan Suriah sebagai sponsor Hamas.
Putri Raanan, Natalie, yang ditawan selama dua minggu di Gaza, dan mantan suami Raanan, juga disebut sebagai penggugat.
(bbn)