Pada kesempatan yang sama, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan menjelaskan, pesta demokrasi pada tahun 2024 tidak meningkatkan permintaan dan produksi sektor tekstil, khususnya dalam bentuk atribut seperti spanduk dan kaos.
Hal ini diduga terjadi imbas peningkatan peran media elektronik dalam kampanye. Walhasil, berbagai aksi kampanye beralih menggunakan platform digital.
“Kita tadinya berharap pesta demokrasi yang ada mengangkat atau mengupgrade dari nilai IKI terhadap permintaan maupun produksi namun itu yang kami coba periksa. Kemungkinan besar, peran media elektronik dalam rangka kampanye cukup berpengaruh besar,” ujar Adie.
“Jadi terhadap atribut spanduk kaos yang biasanya pada tahun-tahun sebelumnya dimintakan itu tidak begitu banyak terjadi,”
Lebih lanjut, Eko menjelaskan, seluruh komponen IKI masih mengalami ekspansi. Di antaranya yakni variabel pesanan baru 52,17, produksi 53,63 dan persediaan produk 50,80 pada Januari 2024.
“Variabel pesanan baru memang terjadi perlambatan karena ada penurunan pesanan domestik maupun dari luar negeri. Ini berkaitan dengan variabel produksi ada tekanan juga. Oleh karena itu, berkaitan dengan angka persediaan produk ini angkanya sedikit turun,” ujar Eko.
“Nilai IKI yang ekspansi pada bulan Januari 2024 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya meningkat mencapai 30,1% dan stabil mencapai 46,3% hampir sama dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 31,8% dan 46,3%."
(dov/wdh)
