Patrick juga menegaskan, seiring dengan arah profitabilitas dan perbaikan arus kas GoTo, perseroan akan mengoptimalkan penggunaan modal dan sedang menyusun rencana alokasi modal ke depan. “Rencana tersebut mencakup beberapa inisiatif termasuk kemungkinan dilakukannya pembelian kembali (buyback) saham, di mana hal ini akan bergantung pada persetujuan regulator dan pemegang saham.”
Per September 2023, saat itu Patrick mengatakan bahwa pemulihan kinerja, termasuk EBITDA disesuaikan, juga disebabkan strategi perseroan memperluas pasar potensial (total addressable market atau TAM) melalui pengembangan produk dan layanan yang mampu menjawab kebutuhan konsumen yang lebih peka terhadap harga (price conscious customers).
“Sinergi ekosistem yang semakin kuat ini menjadi keunggulan kami di tengah kompetisi yang semakin ketat,” kata Patrick.
Ke depan, Grup GoTo akan terus beradaptasi secara taktis untuk mempertahankan kepemimpinan pasar, serta di saat yang sama terus berinvestasi untuk mendukung strategi bisnis jangka panjang perseroan.
Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, juga menjelaskan salah satu katalis perbaikan perbaikan berturut-turut dari margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan per September itu didorong oleh efisiensi beban operasional, dengan mengurangi redudansi serta pemanfaatan teknologi untuk menekan biaya.
“Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi,” kata Jacky Lo, saat itu, dikutip Selasa (31/10).
TikTok-Tokopedia
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu, Patrick juga menjelaskan bahwa Rabu ini perseroan mengumumkan penyelesaian dari transaksi TikTok-Tokopedia yang akan memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan fokus pada pemberdayaan serta perluasan pasar bagi pelaku UMKM nasional.
Melalui kemitraan ini, TikTok akan menginvestasikan lebih dari US$ 1,5 miliar, sebagai komitmen jangka panjang untuk mendukung operasional bisnis Tokopedia, tanpa dilusi lebih lanjut pada kepemilikan GoTo di Tokopedia.
Dengan demikian, bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah PT Tokopedia, yang kini dimiliki bersama oleh GoTo dan TikTok sebagai mitra strategis di Indonesia.
“Hari ini kami telah menyelesaikan transaksi kerja sama dengan TikTok, yang akan terus memberikan manfaat kepada Indonesia dan para pelaku UMKM. Ini juga merupakan langkah besar bagi Grup GoTo,” kata Patrick.
Direktur Eksekutif, E-commerce, TikTok Indonesia, Stephanie Susilo mengatakan, “Kami bangga bisa secara resmi menyambut Tokopedia, beserta para pemangku kepentingan dan seluruh karyawan. Kami memandang momen ini sebagai sebuah capaian penting dalam mewujudkan komitmen kami berkontribusi lebih jauh untuk Indonesia, para pelaku UMKM, dan pertumbuhan ekonomi digital bersama dengan GoTo sebagai mitra kami.”
(mfd)