Ibu Sultan Ibrahim, Josephine Ruby Trevorrow, bertemu dengan Sultan Iskandar saat ia kuliah di Inggris. Mereka memiliki empat orang anak.
Sultan Ibrahim menikah dengan Raja Zarith Sofiah, seorang anggota keluarga kerajaan Perak. Mereka memiliki seorang putri dan lima putra, salah satunya adalah Tunku Ismail, yang baru saja ditunjuk sebagai Bupati Johor.
Sultan Ibrahim adalah satu-satunya sultan Malaysia yang memiliki tentara swasta. Dia telah dididik di sekolah militer di Amerika Serikat dan memiliki pengalaman sebagai perwira di darat, laut, dan udara.
Situs web pemerintah Johor mengungkapkan bahwa Sultan Ibrahim lahir pada 22 November 1958. Ia terlibat dalam kegiatan militer, manajemen, dan administrasi untuk mengikuti jejak kesultanan sebelumnya.
Setelah lulus sekolah menengah, Sultan Ibrahim diangkat menjadi komandan peleton dan menjalani latihan militer di Pusat Latihan Angkatan Darat Kota Tinggi. Kemudian, atas undangan khusus, ia mengikuti pelatihan militer bagi perwira muda di Fort Benning, Georgia, Amerika Serikat.
Selain itu, ia dilatih sebagai "ranger" dan "lintas udara" untuk perwira infanteri.
Setelah istirahat dua bulan, Sultan Ibrahim kembali ke latihan "Pathfinder" dan "Pasukan Khusus Amerika", di mana ia melakukan 19 lompatan.
Setelah beristirahat selama dua bulan, Sultan Ibrahim kembali terlibat dalam latihan "Pasukan Khusus Amerika" dan "Pathfinder", melakukan 19 lompatan parasut, delapan di antaranya pada malam hari. Setelah itu, ia diangkat menjadi komandan.
Sultan Ibrahim juga menjadi anggota tim Angkatan Laut dan Darat (SEAL). Selain itu, dia pernah ditugaskan di Bandung, Indonesia, dan menjadi anggota kehormatan KOPASSUS.
2. Terlibat dalam Bisnis secara Luas, Salah Satu Orang Terkaya di Malaysia
Keluarga kerajaan Johor telah berkolaborasi dengan banyak pengembang properti Tiongkok, termasuk proyek Forest City senilai US$100 miliar.
Untuk mendukung keterlibatannya dalam bisnis, Sultan Ibrahim menyatakan bahwa dia "harus mencari nafkah seperti orang lain" dan tidak dapat bergantung pada tunjangan bulanan sebesar RM27.000, atau sekitar Rp90 juta.
Menurut perkiraan Bloomberg, aset keluarga kerajaan Johor setidaknya bernilai US$5,7 miliar. Termasuk dalam ini adalah portofolio investasi real estat senilai US$1,1 miliar, sebidang tanah di Tyersall Park Singapura senilai sekitar US$4 miliar, dan investasi di perusahaan pemerintah dan swasta senilai sekitar US$588 juta.
Penguasa Johor adalah pemegang saham kedua terbesar di Berjaya Assets, dengan 17,3 persen saham di penyedia layanan telekomunikasi dan infrastruktur digital Redtone Digital.
3. Pemimpin yang Berwawasan Bisnis dan Ingin Menggerakkan Perekonomian Negara
Sultan Ibrahim dikenal sebagai seorang penguasa yang sangat aktif. Menteri utama negara harus meminta pendapatnya tentang keputusan penting apa pun sebelum pemerintah melanjutkan rencananya.
Dia telah meminta pemerintah federal untuk memprioritaskan pembangunan mega-infrastruktur yang akan menguntungkan negara bagian dan negara secara keseluruhan.
Dia mendorong beberapa proyek, termasuk proyek kereta berkecepatan tinggi Kuala Lumpur-Singapore (HSR) atau proyek kereta berkecepatan tinggi Kuala Lumpur-Singapura, serta potensi aktivitas dalam pembangunan Forest City yang bermasalah.
HSR yang sempat diberhentikan pada tahun 2021 kembali menjadi meja diskusi sejak Perdana Menteri Anwar Ibrahim mulai menjabat pada tahun 2022.
MyHSR Corporation, lembaga yang menyelenggarakan proyek HSR oleh pemerintah, sebelumnya mengumumkan bahwa tujuh konsorsium, terdiri dari 31 perusahaan lokal dan internasional, telah mengajukan proposal konsep untuk menghidupkan kembali proyek tersebut.
Di antara perusahaan tersebut adalah Berjaya Rail, yang merupakan salah satu bagian dari Berjaya Land dan bekerja sama dengan sejumlah perusahaan Malaysia dan asing, termasuk Malaysian Resources dan IJM. Putri Sultan Ibrahim, Tun Aminah, adalah ketua Berjaya Rail, dan Berjaya Corp adalah konglomerat yang dikendalikan oleh Vincent Tan, seorang taipan Malaysia.
4. Pemimpin yang Vokal dan Menginginkan Stabilitas Politik
Pendekatan penguasa Johor yang langsung dan blak-blakan dalam mengungkapkan pandangannya mengenai masalah dan kebijakan di depan umum dapat menarik perhatian pada interaksi yang rumit antara istana nasional dan pemerintah federal.
Tahun lalu, ia menyatakan dengan tegas bahwa upaya para pemimpin oposisi untuk menggulingkan Anwar dan memecah aliansi pemerintah persatuan antara Pakatan Harapan dan Barisan Nasional adalah bahaya bagi kesejahteraan bangsa.
"Cukup sudah," katanya, "berapa lama lagi 30 juta orang di negara kita harus menanggung situasi ini?" Kesejahteraan Malaysia harus diutamakan sebelum pemulihan ekonomi.
Dalam sebuah wawancara yang diadakan pada Desember, Sultan Ibrahim menyatakan bahwa dia ingin lembaga anti-korupsi dan Petronas, perusahaan minyak dan gas milik negara, melaporkan langsung kepadanya daripada ke parlemen.
Ia memulai program tahunan Kembara Mahkota Johor, yang mengunjungi desa-desa di Johor untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keadaan di sana.
5. Pecinta Mobil
Sultan Ibrahim adalah penggemar mobil dan memiliki koleksi yang luar biasa. Dia memiliki mobil vintage roda tiga hingga Mack Truck yang terinspirasi dari Optimus Prime, serta mobil kayu yang terinspirasi dari The Flintstones.
Ketertarikannya pada mobil meluas hingga keterlibatan aktifnya dalam olahraga motor, berperan dalam promosi dan kemajuan industri otomotif di Johor.
Sultan Ibrahim juga merupakan penguasa Melayu pertama yang memiliki izin mengemudikan lokomotif.
(ros/roy)