Berdasarkan keterangan Daihatsu, mobil-mobil tersebut dijual untuk pasar Thailand, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Indonesia dan Meksiko.
Toyota Stop Kirim Mobil Daihatsu karena Skandal Uji Keselamatan
Toyota Motor Corp pada akhirnya menyetop seluruh pengiriman mobil dari Daihatsu Motor Co. Keputusan penghentian pengiriman itu dibuat usai terungkapnya skandal bahwa sebagian besar kendaraannya tidak diuji dengan benar untuk keselamatan dalam kecelakaan.
Toyota mengatakan sekitar 174 ketidaksesuaian telah diidentifikasi sejak April ketiga dugaan pelanggaran ini pertama kali muncul. "Reformasi mendasar diperlukan untuk memulihkan Daihatsu," demikian pernyataannya.
Merespons hal tersebut, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Indonesia meminta masyarakat Tanah Air, khususnya konsumen mobil Daihatsu, tidak cemas berkaitan kabar terungkapnya skandal pemalsuan hasil uji keselamatan kendaraan.
"Kami memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan," ujar Direktur Marketing and Corporate Planning Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada Bloomberg Technoz, Kamis (21/12/2023).
Hasil Investigasi Skandal Daihatsu
Skandal Daihatsu terungkap dalam laporan investigasi yang dilakukan Daihatsu Motor Co Ltd dengan melibatkan investigator Komite Pihak Ketiga Independen, Rabu (20/12/2023).
Investigasi skandal Daihatsu dilakukan dengan menginvestigasi penyimpangan prosedur, yang hasilnya telah dilaporkan kepada Toyota Motor Corporation (Toyota). Item-item yang dilakukan investigasi berkaitan dengan lapisan pintu, kantong udara atau airbag, hingga penyimpangan laporan dokumen terkait uji tabrakan samping.
Adapun, poin skandal tersebut adalah saat mengajukan sertifikasi uji tabrakan samping kendaraan yang dikembangkan Daihatsu untuk pasar luar negeri, penanggung jawab pengujian tersebut khawatir akan menjadi masalah jika jadwal pengembangan dan penjualan tidak terpenuhi karena kegagalan uji sertifikasi.
Terjadi modifikasi manual pada kendaraan prototipe bersertifikat yang berbeda dari kendaraan produksi massal, seperti memotong bagian belakang trim pintu depan plastik untuk mencegah tepi tajam jika terjadi tabrakan, berupaya memastikan bahwa kendaraan akan lulus uji sertifikasi.
Kesimpulannya, dari penyelidikan ditemukan kejanggalan sebanyak 174 kasus melalui 25 item pengujian. Daihatsu juga mengumumkan sebanyak 64 model mobil terlibat skandal manipulasi uji keselamatan tabrak samping di seluruh dunia. Dari total temuan tersebut, 22 produk di antaranya merupakan kendaraan yang dijual dengan merek Toyota.
Dalam laporan investigasi tersebut, terungkap bahwa skandal Daihatsu tertua yang pernah dilakukan Daihatsu terjadi pada 1989.
"Namun, penyimpangan prosedur tertua terjadi pada 1989. Jumlah penyimpangan prosedur telah meningkat sejak 2014. Sebagian besar [penyelewengan] berada di tingkat kepala bagian yang bertanggung jawab atas operasi lapangan," bunyi laporan hasil investigasi yang dirilis dalam situs resmi Daihatsu.
Daihatsu Indonesia Sempat Stop Produksi untuk Pasar Ekspor
Pada 22 Desember 2023, Astra Daihatsu Motor (ADM)/Daihatsu Indonesia menginformasikan penghentian sementara produksi mobil untuk pasar ekspor. Hal ini berkaitan dengan hasil investigasi skandal Daihatsu yang Motor Co terhadap skandal uji sertifikasi keselamatan di sejumlah negara.
"Sesuai arahan prinsipal, produksi ADM untuk pasar ekspor akan ditangguhkan sementara, menunggu konfirmasi dari otoritas di negara tujuan ekspor," bunyi keterangan pers Daihatsu Indonesia, dalam laman resminya, Jumat (22/12/2023).
Sementara itu, pada 27 Desember 2023, ADM kembali melakukan pengiriman ekspor secara bertahap ke lebih dari 60 negara tujuan ekspor, mulai 26 Desember 2023.
“Saat ini kami telah mendapatkan konfirmasi dari otoritas sebagian besar negara tujuan ekspor, bahwa sudah memenuhi regulasi yang berlaku di negara tujuan ekspor tersebut,” ujar Direktur Marketing and Corporate Planning Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada Bloomberg Technoz, Rabu (27/12/2023).
Selain itu, ADM bersama prinsipal telah memastikan bahwa semua kendaraan Daihatsu yang diproduksi, didistribusi, dan dipasarkan di Indonesia tidak memiliki masalah kualitas dan keselamatan.
Pemerintah Didesak Beri Kepastian Publik
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendorong pemerintah meminta klarifikasi utuh kepada Daihatsu Indonesia, berkaitan dengan terungkapnya skandal Daihatsu soal pemalsuan sertifikasi uji tabrakan dan keselamatan.
YLKI ingin konsumen memiliki kepastian bahwa skandal Daihatsu yang terjadi di sejumlah negara, tidak terjadi di Indonesia. YLKI meminta pemerintah dalam hal ini Kemenhub memastikan tidak ada produk-produk Daihatsu yang merupakan produk dari skandal uji keselamatan.
"Pemerintah dalam hal ini Kemenhub memiliki lembaga yang memiliki tanggung jawab dalam keselamatan berkendara," ujar Ketua Harian YLKI, Sudaryatmo kepada Bloomberg Technoz, Jumat (22/12/2023).
Respons Kementerian Perhubungan
Pada 22 Desember 2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengeklaim telah memanggil Daihatsu dan Toyota Indonesia meminta penjelasan ihwal skandal Daihatsu soal pemalsuan sertifikasi uji tabrakan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugiatno mengatakan berdasarkan penjelasan dari Daihatsu, produk-produk Daihatsu, ataupun Toyota di Indonesia telah memenuhi syarat teknis dan keselamatan atau keamanan.
“Ya [sudah memanggil Daihatsu], penjelasan dari Daihatsu, untuk produk Indonesia memenuhi syarat teknis dan keselamatan atau safety,” ujar Hendro kepada Bloomberg Technoz, Jumat (22/12/2023).
Dihubungi secara terpisah, Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Danto Restyawan mengatakan, Kemenhub akan melakukan pengecekan secara sampling terhadap produk-produk Daihatsu di Indonesia.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merupakan salah satu mitra yang digandeng oleh Kementerian Perhubungan dalam melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap PT Astra Daihatsu Motor (ADM). Hal ini imbas skandal Daihatsu terkait dengan pemalsuan uji tabrakan dan keamanan.
Anggota Tim Penyelidikan dari KNKT, Ahmad Wildan mengatakan sejauh ini pemerintah bersama pemangku kepentingan (stakeholder) yang terlibat telah melakukan evaluasi secara teknis dan menyeluruh.
“Tunggu saja hasil evaluasi dimaksud yang pasti akan direlease oleh Kementerian Perhubungan setelah proses evaluasi selesai,” ujar Wildan kepada Bloomberg Technoz, Selasa (2/1/2024).
Buntut Skandal, Pabrik Daihatsu Tutup hingga Januari 2024
Pada 25 Desember 2023, Daihatsu Motor Co memastikan penghentian ekspor dan operasi perusahaan hingga Januari 2024. Usai skandal Daihatsu, perusahaan turut menjanjikan ganti rugi kepada 423 perusahaan yang menjadi mitra bisnisnya selama ini.
Dilansir Bloomberg News, penghentian ekspor dan operasi dilakukan dampak dari penyelidikan Toyota yang mengungkapkan sebagian besar kendaraan Daihatsu tidak diuji dengan benar untuk keselamatan tabrakan.
"Ganti rugi kepada 423 perusahaan yang dipasok langsung perusahaan," kata juru bicara Daihatsu kepada wartawan, Senin (25/12/2023).
Kementerian Perdagangan Panggil Daihatsu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) bertemu PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk meminta klarifikasi terkait maraknya pemberitaan dugaan skandal uji keselamatan kendaraan merek Daihatsu. Pertemuan diadakan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Moga Simatupang mengatakan, PKTN berwenang melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha dan juga memastikan terpenuhinya kewajiban pelaku usaha terhadap keselamatan konsumen atas barang yang diperdagangkan di Indonesia.
“Dalam hal ini, kendaraan bermotor yang dipasarkan berkaitan erat dengan keamanan, kenyamanan dan keselamatan konsumen,” ujar Moga kepada Bloomberg Technoz, Jumat (29/12/2023).
Selain itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan mobil PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang diproduksi dan didistribusikan di Indonesia telah mengikuti ketentuan yang berlaku.
Pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi maraknya pemberitaan dugaan skandal uji keselamatan kendaraan merek Daihatsu.
“Jadi yang dipermasalahkan itu tidak diproduksi di sini, tidak masuk ke Indonesia, jadi aman,” ujar Zulhas dalam Konferensi Pers Capaian Kinerja 2023 dan Outlook Perdagangan 2024, di Kantor Kemendag, Kamis (4/1/2024).
Sertifikasi Keamanan 3 Merek Mobil Daihatsu Dicabut
Pada Januari 2024, Pemerintah Jepang mencabut sertifikasi tiga jenis kendaraan Daihatsu Motor Co. Kebijakan ini diambil setelah sebuah investigasi menemukan perusahaan afiliasi Toyota Motor Corp ini telah memanipulasi hasil uji keamanan tabrakan selama beberapa dekade.
Sertifikat keselamatan yang dicabut dari tiga jenis kendaraan tersebut termasuk mobil Gran Max, TownAce dan Toyota Bongo dari Mazda Motor Corp. Menurut kementerian Transportasi Jepang hasil tes kendaraan tersebut telah diubah untuk mendapatkan persetujuan.
Menteri Transportasi Jepang Tetsuo Saito dalam keterangan resminya kementerian mengatakan memerintah Presiden Daihatsu Soichiro Okudaira untuk melakukan perbaikan dan menuntut perusahaan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar hal serupa tidak terjadi lagi.
Toyota Motor Co (Toyota) menanggapi serius skandal Daihatsu yang menyeret sejumlah merek pabrikan mitranya tersebut. Avanza, Raize, hingga Daihatsu Gran Max merupakan sederet mobil yang terindikasi kuat diproduksi dengan sejumlah manipulasi tes uji.
Toyota berencana melakukan peninjauan segala hal, termasuk manajemen Daihatsu.
"Tidak hanya dalam meninjau ulang operasional sertifikasi, tetapi juga dalam melakukan perubahan mendasar pada budaya dan manajemen perusahaan," tulis Toyota dalam laman resminya, Rabu (17/1/2023).
"Selain itu, kami akan melaporkan langkah-langkah revitalisasi dan transformasi untuk mencegah terulangnya kembali dan perintah perbaikan dalam waktu sekitar satu bulan," lanjutnya.
Astra Daihatsu Motor (ADM) kembali memastikan kabar pencabutan sertifikat uji keamanan sejumlah merek oleh otoritas Jepang, termasuk model Gran Max, tidak terkait dengan pemasaran di Indonesia.
"Setiap negara memiliki regulasi masing-masing dan pengumuman itu hanya berlaku untuk pasar Jepang," ujar Direktur Marketing and Corporate Planning Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani kepada Bloomberg Technoz, Selasa (16/1/2024).
Kemenhub akan Periksa Gran Max usai Jepang Cabut Izin Keamanan
Kemenhub menyebut akan melakukan pemeriksaan terhadap mobil Daihatsu Gran Max di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan dicabutnya sertifikat uji keamanan mobil tersebut oleh otoritas Jepang.
"Nantinya tipe ini (Gran Max) akan jadi target pengujian juga," ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati kepada Bloomberg Technoz, Rabu (17/1/2024).
Kendati demikian, terkait dengan Gran Max, Kemenhub masih menunggu pernyataan resmi dari Daihatsu Indonesia terkait isu tersebut.
"Namun secara paralel kami sudah mulai melakukan pengujian kendaraan yang memang dilaksanakan rutin tiap tahun," tegasnya.
YLKI Terima Aduan Soal Daihatsu, Imbas Manipulasi Uji Keselamatan
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima aduan dari konsumen Indonesia soal Daihatsu imbas manipulasi uji keselamatan yang dilakukan oleh Daihatsu di Jepang.
Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum YLKI, Rio Priambodo mengatakan, YLKI menerima aduan dari konsumen Indonesia yang telah memiliki produk Daihatsu dan khawatir bahwa produk tersebut akan berbahaya untuk keselamatan ke depannya.
Namun, YLKI tidak menindaklanjuti aduan tersebut karena data yang disampaikan oleh konsumen tidak lengkap.
“Ada, kita terima pengaduan soal Daihatsu pada 2023. Namun, karena data tidak lengkap atau itu hanya sebagai informasi saja bagi kami. Jadi kita tidak tindak lanjuti karena datanya kurang lengkap,” ujar Rio dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa (23/1/2024).
Daihatsu Recall Ratusan Ribu Mobil Imbas Skandal Uji Keselamatan
Daihatsu Motor Co Ltd kembali mengumumkan penarikan dari pasaran (recall) terhadap 288.146 unit mobil CAST dan Toyota Motor Corporation melakukan recall terhadap 34.594 unit mobil PIXIS JOY.
Hal ini sebagai bentuk tindak lanjut perusahaan Daihatsu yang sebelumnya telah dilaporkan kepada Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Jepang atau Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT) bahwa terdapat kemungkinan ketidakpatuhan terhadap standar.
“Berdasarkan dari hasil penyelidikan, Daihatsu memutuskan perlunya recall dan telah memberitahukan kepada MLIT,” tulis Daihatsu dalam siaran pers, dikutip Kamis (25/1/2024).
Toyota Terlibat Skandal Manipulasi Mesin
Sebanyak 10 mobil Toyota yang berbasis mesin diesel diketahui melakukan penyimpangan peraturan sertifikasi terkait dengan sertifikasi emisi domestik yang tidak tepat.
Penyelidikan yang dipimpin oleh Hiroshi Inoue menemukan bahwa kejanggalan terjadi selama pengujian output tenaga kuda (horse power) untuk sertifikasi tiga model mesin diesel mobil yang ditugaskan Toyota ke Toyota Industries Corporation.
"Selama pengujian sertifikasi, kinerja keluaran horse power mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal, sehingga hasilnya tampak lebih halus dengan variasi yang lebih sedikit. Sepuluh model kendaraan menggunakan mesin yang terkena dampak secara global, termasuk enam di Jepang," tulis keterangan resmi Toyota, Senin (29/1/2024).
TMMIN Bantah Toyota Indonesia Terdampak
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengatakan isu ini tidak ada kaitannya dengan model-model kendaraan Toyota di Indonesia.
Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam mengatakan isu tersebut berkaitan dengan prosedur sertifikasi di beberapa negara selain Indonesia dan tidak berkaitan maupun mempengaruhi kinerja tenaga kuda, torsi, maupun kinerja mesin lainnya.
“Isu ini juga tidak berkaitan maupun memengaruhi keamanan kendaraan serta besaran emisi yang dihasilkan kendaraan [buatan Indonesia],” ujarnya, Selasa (30/1/2024).
“Kami ingin mengonfirmasi bahwa kami yakin kendaraan-kendaraan kami tidak terdampak dengan isu ini."
Kemenhub Akan Uji Sampel Toyota
Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berpotensi melakukan pengujian ulang melalui uji sampel produk PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Indonesia.
Hal ini dilakukan imbas dugaan manipulasi sertifikasi mesin diesel terhadap mobil -termasuk Fortuner- buatan Indonesia, sebagaimana dilaporkan oleh Toyota Motor Corp awal pekan ini.
Namun, uji sampel tersebut baru bisa dilakukan setelah Kemenhub mendengar keterangan resmi dari TMMIN di Indonesia. Bila ditemukan ketidaksesuaian, maka Kemenhub wajib melaksanakan pengujian ulang melalui uji sampel.
“Kemenhub sedang meminta keterangan resmi dari Toyota mengenai hal ini. Detail baru bisa didapat setelah mendapat keterangan resmi dari pihak Toyota. Ada ketentuan yang masuk dalam regulasi Indonesia. Jika terdapat ketidaksesuaian, maka wajib dilakukan pengujian ulang melalui uji sampel,” ujar Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati saat dihubungi Bloomberg Technoz, Selasa (30/1/2024).
Bos Toyota Minta Maaf
Chairman Toyota Motor Corp Akio Toyoda meminta maaf atas serangkaian skandal yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang berada di bawah afiliasinya. Dia berjanji meningkatkan kepatuhan di seluruh perusahaan yang menurutnya "salah dalam menentukan prioritas" seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
"Kami meminta maaf karena telah meresahkan dan mengkhawatirkan pelanggan dengan serangkaian skandal" yang terjadi pada anak perusahaan truk Hino Motors Ltd, unit mobil Daihatsu Motor Co, dan Toyota Industries Corp," demikian disampaikan Toyoda dalam sebuah jumpa pers di Nagoya seperti dikutip dari Kyodo News, Rabu (31/1/2024).
Dia mengatakan kecurangan data yang ditemukan di ketiga perusahaan tersebut merupakan masalah serius, dan telah mengkhianati kepercayaan para pelanggan.
(dov/wdh)