BI, lanjut Perry, melakukan intervensi di pasar spot dan Domestic Non-Deliverable Forwards (DNDF). Selain itu, BI juga masuk ke pasar obligasi pemerintah.
Sepanjang Januari, BI sudah memborong Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 8,8 triliun, mengutip catatan Bloomberg.
“Kami selalu berada di pasar dan meningkatkan intervensi untuk memastikan rupiah stabil dan ke depan menguat,” ucap Perry.
Berkat intervensi BI, rupiah jadi satu dari 2 mata uang Asia yang mampu menguat hingga siang ini. Satu lagi mata uang yang terapresiasi adalah rupee India, dengan penguatan 0,05%.
Oleh karena itu, rupiah resmi menjadi mata uang terbaik kedua Asia sampai siang ini.
Sementara berbagai mata uang utama Benua Kuning masih terjebak di zona merah. Yuan China, yen Jepang, won Korea Selatan. ringgit Malaysia, peso Filipina, dolar Singapura, baht Thailand, dan dolar Taiwan terdepresiasi masing-masing 0,08%, 0,3%, 0,51%. 0,06%, 0,02%, 0,11%, 0,2%, dan 0,32%.
(aji)