Logo Bloomberg Technoz

“Makroprudensial kami akan bersama KSSK, pemerintah. Memastikan pertumbuhan kredit 10%-12%, mari kita bersama untuk mendorong kredit bagi ekonomi kita,” pungkasnya.

Sebelumnya, Perry juga mengungkapkan langkah-langkah yang ditempuh bank sentral untuk memperkuat stimulus kebijakan makroprudensial demi mendorong pertumbuhan kredit atau pembiayaan perbankan.

Hal itu disampaikan Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (30/1/2024).

Langkah pertama, Perry menyebutkan, meningkatkan efektivitas implementasi KLM (Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial) untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang memiliki daya ungkit besar terhadap pertumbuhan ekonomi, melakukan pemetaan secara berkala atas sektor-sektor prioritas.

Selanjutnya, menurunkan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) sebesar 100 bps dari 6% menjadi 5% untuk Bank Umum Konvensional (BUK), dengan fleksibilitas repo sebesar 5%. Kemudian, rasio PLM syariah sebesar 100 bps dari 4,5% menjadi 3,5% untuk Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah (BUS/UUS), dengan fleksibilitas repo sebesar 3,5%, yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2023.

Langkah selanjutnya, dengan melanjutkan pelonggaran rasio loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100%, untuk semua jenis properti.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan akan tetap mempertahankan rasio countercyclical capital buffer (CCYB) sebesar 0%, dan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) pada kisaran 84-94%.

(azr/lav)

No more pages