Meski demikian, bukan berarti harga tidak naik. Tetap ada inflasi, yang menggambarkan kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Mengutip catatan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras medium pada 31 Januari adalah Rp 13.510/kg. Naik 3% dibandingkan posisi awal bulan.
Kemudian harga bawang putih pada 31 Januari ada di Rp 38.850/kg. Bertambah hampir 4% dibandingkan awal Januari.
Lalu harga gula pada 31 Januari tercatat Rp 17.440/kg. Harga naik tipis 1,22% dalam sebulan terakhir.
Sedangkan harga telur ayam rasa pada 31 Januari adalah Rp 28.370/kg. Naik 1,03% dari posisi awal bulan.
Daya Beli Makin Turun
Untuk inflasi inti, konsensus Bloomberg menghasilkan estimasi 1,77% yoy pada Januari. Juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 1,8%.
Inflasi inti di Indonesia terus melambat. Jika angka 1,77% terwujud, maka akan menjadi yang terendah sejak Desember 2021.
Celakanya, inflasi inti menunjukkan kekuatan daya beli rakyat. Perlambatan inflasi inti menjadi indikasi bahwa terjadi pelemahan daya beli.
Berdasarkan kajian Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), perlambatan daya beli rakyat Indonesia sudah terlihat. Dari pendekatan Purchasing Power Parity (PPP), Indonesia ada di US$ 4.934,26/kapita/tahun pada 2022. Pada 2023, angkanya turun menjadi US$ 4.882,52/kapita/tahun dan tahun ini diperkirakan turun lagi ke US$ 4.786,39/kapita/tahun.
"Pola konsumsi masyarakat sudah defensif di mana porsi terbesar itu untuk belanja makanan. Itu ciri ekonomi yang melambat. Kita bisa lihat ada kemungkinan tekanan dari konsumsi," kata Chatib Basri, Ekonom Senior Universitas Indonesia dan mantan Menteri Keuangan, beberapa waktu lalu.
(aji)