"Kami juga melihat kemungkinan FREN menyeimbangkan porsi kepemilikannya dengan membeli saham EXCL atau menyuntikkan modal ke dalam merger Co," sambung Niko.
Menurut Niko, posisi XL Axiata (EXCL) saat ini menjadikannya kendaraan yang menarik untuk merger. Pasalnya, ada 58 juta basis pelanggan yang kokoh yang mampu memberikan EBITDA margin kurang lebih 50%.
Merger juga bisa membuat XL Axiata (EXCL) melengkapi pita spektrum bersama Smartfren (FREN). Merger juga bisa membuat ekspansi ke pasar luar Jawa menjadi lebih leluasa.
Niko memasang sikap bullish untuk saham EXCL. Selain potensi merger, sikap ini didasari langkah XL Axiata (EXCL) untuk mengakeselerasi bisnis fixed-mobile convergence (FMC) usai mengakuisisi anak usaha PT Link Net Tbk (LINK).
Dengan akuisisi tersebut, perusahaan bisa segera meluncurkan tiga juta homepass baru setelah mendapatkan pendanaan.
Niko merekomendasikan buy saham EXCL dengan target harga Rp3.000/saham. Saat ini, harga saham EXCL ada di Rp2.300/saham.
Niko belum memiliki rekomendasi untuk saham FREN.
Bloomberg Technoz telah meminta konfirmasi kepada pihak terkait soal merger. Belum ada respons hingga berita ini diturunkan.
(mfd/dhf)