Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melesat 1,78% ke level Rp5.725/saham, pada intraday perdagangan Sesi I, Rabu (31/1/2024) yang ditopang oleh pencapaian positif terhadap kinerja keuangan di tahun 2023.

Kenaikan ini didorong oleh volume beli yang cukup besar. Total volume perdagangan mencapai 72,18 juta saham dengan nilai transaksi Rp412,52 miliar. Hal ini menjadikan BBRI saham paling aktif pada perdagangan Sesi I dari sisi volume dan nilai transaksi.

Pergerakan Saham BBRI pada Rabu 31 Januari (Bloomberg)

Sentimen positif saham BBRI ditengarai berkat kinerja Bank BRI yang berhasil mencatat rekor laba bersih tertinggi mencapai Rp60,43 triliun sepanjang tahun penuh 2023. Perolehan tersebut tumbuh 17,55% secara tahunan dari tahun 2022 sebesar Rp51,4 triliun.

Adapun untuk laba Bank BRI secara bank only, angkanya naik 11,12% secara tahunan menjadi Rp53,15 triliun dari sebelumnya hanya Rp47,83 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan BBRI, Rabu, kenaikan laba bersih didukung penuh oleh raihan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar 8,5% secara tahunan ke level Rp135,18 triliun pada tahun penuh 2023 dari sebelumnya Rp124,6 triliun pada tahun 2022.

Pada saat bersamaan, Bank BRI juga berhasil mencatatkan peningkatan Fee Based Income sebesar 10,34% secara tahunan menjadi Rp20,74 triliun. Pada tahun 2022 atau sebelumnya, pendapatan ini sebesar Rp18,79 triliun.

Kinerja BBRI juga mencatat kenaikan pendapatan mencapai 16,48% secara tahunan menjadi Rp28,94 triliun dari sebelumnya hanya Rp24,84 triliun.

Atas pencapaian positif itu, sebanyak 34 analis merekomendasikan Buy saham berdasarkan konsensus Bloomberg.

Sementara hanya ada 1 analis rekomendasikan Hold, dan tidak ada satupun yang merekomendasikan Sell. Konsensus menghasilkan target harga saham BBRI potensial dapat mencapai Rp6.458/saham untuk 12 bulan ke depan.

Terbaru pada Rabu 31 Januari ini, Jayden, analis Macquarie memberikan rekomendasi outperform pada saham BBRI dengan target harga Rp6.600/saham. Sedangkan, Erwin Wijaya, analis Verdhana Sekuritas memberikan rekomendasi Buy dengan target harga mencapai Rp7.000/saham.

(fad)

No more pages