Ia menambahkan, BRI (BBRI) memiliki CAR sebesar 27%. Artinya, BRI (BBRI) tidak memiliki isu permodalan.
Bahkan, permodalan BRI (BBRI) cukup untuk lima tahun ke depan, sehingga ini bisa menjadi fundamental perusahaan untuk memperkuat penyaluran kredit ultra mikro.
BRI (BBRI) membukukan laba bersih Rp60,43 triliun sepanjang periode 2023. Perolehan laba ini lompat 17,55% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp51,41 triliun.
Sementara, untuk laba bank only, angkanya naik 11,12% secara tahunan menjadi Rp53,15 triliun dari sebelumnya Rp47,83 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan BRI (BBRI), Rabu (31/1/2024), kenaikan laba bersih didorong oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 8,5% secara tahunan ke level Rp135,18 triliun per akhir 2023 dari sebelumnya Rp124,6 triliun pada 2022.
(mfd/dhf)